Gajah Tunggal Raih Pinjaman Rp 1,32 Triliun, Dananya Buat Apa?

PT Gajah Tunggal Tbk telah menarik fasilitas kredit dengan tenor tujuh tahun yang diperoleh dari sindikasi bank

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Apr 2021, 23:03 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 23:02 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp 1,32 triliun dari sindikasi perbankan yang diteken pada 26 Februari 2021.

PT Gajah Tunggal Tbk telah menarik fasilitas kredit dengan tenor tujuh tahun yang diperoleh dari sindikasi bank yang terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT KEB Hana Indonesia senilai Rp 1,32 triliun pada 30 Maret 2021. Penarikan fasilitas kredit itu berdasarkan perjanjian kredit sindikasi pada 26 Februari 2021.

Pada perjanjian itu, BCA berperan sebagai mandated lead arranger dan bookrunner, serta agen fasilitas dari para para pihak pembiayaan.

Adapun seluruh hasil pencairan fasilitas kredit baru dipergunakan perseroan untuk melunasi lebih awal sisa utang kredit sindikasi perseroan berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman senior berjaminan berjangka pada 27 Juli 2017 dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk sebagai agen fasilitas sebesar USD 78,75 juta dan Rp200,23 miliar yang akan jatuh tempo secara bertahap pada 2022.

"Dengan diperolehnya fasilitas kredit baru diharapkan dapat membawa dampak positif secara jangka panjang yaitu membantu likuiditas perseroan dan meredam gejolak pengaruh valuta asing yang akan berpengaruh pada laba rugi perseroan,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur PT Gajah Tunggal Tbk, Kisyuwono.

Ia menambahkan, fasilitas kredit baru yang seluruhnya diperoleh dalam mata uang rupiah dan memiliki tenor selama tujuh tahun diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perseroan.

Gerak Saham GJTL

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 1 April 2021, saham GJTL stagnan di posisi Rp 880 per saham. Saham GJTL berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 875 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.227 kali dengan nilai transaksi Rp 5 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya