Nusa Palapa Gemilang Bakal Catatkan Saham Perdana di BEI

PT Nusa Palapa Gemilang Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham NPGF pada Rabu, 14 April 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 14 Apr 2021, 07:20 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 07:19 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusa Palapa Gemilang Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (14/4/2021).

Mengutip data BEI, PT Nusa Palapa Gemilang Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham NPGF. Jumlah saham yang dicatatkan 3.240.235.840 saham atau 3,24 miliar saham. Besaran saham itu setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Perseroan telah menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 648.047.200 unit saham atau 648,04 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Harga penawaran saham yang ditetapkan Rp 100. Dana IPO yang diraup sekitar Rp 64,80 miliar.  Dana IPO akan digunakan untuk akuisisi lahan sebanyak 82 persen dan sisanya 18 persen untuk modal kerja perseroan.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam pelaksanaan IPO ini.

"Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola lebih baik lagi," ujar Direktur Utama Perseroan, Uus Sudianto dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 April 2021.

Adapun kinerja perseroan hingga  September 2021 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Uus optimistis dengan prospek perusahaan yang dijalankan saat ini.

Di sisi lain, keyakinan tersebut lantaran ada pertumbuhan permintaan pupuk NPK dari perkebunan kelapa sawit sebagai imbas dari membaiknya harga CPO internasional. 

"Selain itu, pertumbuhan PDB sektor industri pupuk yang meningkat sebesar dan menyumbang PDB ekspor non migas Indonesia sebesar,” ia menuturkan.

Sementara, Direktur Utama PT UOB Kay Hian Sekuritas (UOB) Agus Halim yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjelaskan, Perseroan memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Maret 2021. 

“Selama masa penawaran umum pada 31 Maret hingga 7 April 2021, saham PT Nusa Palapa Gemilang Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sekilas Nusa Palapa Gemilang

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Didirikan pada 2001, PT Nusa Palapa Gemilang adalah perusahaan yang bergerak di bidang Produksi, Pemasaran dan Perdagangan Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer, dengan pabrik yang berlokasi di Desa Bakung Temenggungan Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. 

Aset pertama perseroan adalah mesin produksi dengan teknologi Pan Granulator yang menghasilkan pupuk NPK Granul dan Mikro Granul.

Selanjutnya pada 2010, perseroan meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun line produksi baru mesin Steam Granulation 1, dan pada Juli 2019 perseroan mengoperasikan mesin Steam Granulation 2. Total kapasitas produksi perseroan saat ini adalah 180 ribu ton per tahun.

Pada 2020, para pemegang saham PT Nusa Palapa Gemilang Tbk menyetujui untuk melakukan penyesuaian anggaran dasar dengan maksud merubah perseroan menjadi Perusahaan Terbuka dan melakukan penawaran umum perdana saham.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya