Bursa Efek New York Luncurkan NFT Perdana dari Spotify

Pencatatan pertama NFT di NYSE telah direpresentasikan dalam debut perdana Spotify, yang melaksanakan pencatatan langsung di bursa.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Apr 2021, 20:23 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2021, 20:23 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa Efek New York (New York Stock Exchange/NYSE) mengumumkan rencana peluncuran perdagangan pertama NFT untuk menandai perdagangan pertama enam saham yang ada di pasar publik.

NFT, non-fungible token atau token yang tidak dapat dipertukarkan, adalah jenis aset digital yang dibuat untuk melacak kepemilikan barang virtual menggunakan teknologi blockchain. Barang unik seperti itu bisa berupa karya seni atau kartu perdagangan olahraga.

Presiden NYSE Stacey Cunningham mengatakan, selama perusahaan melakukan debutnya, telah memproses lebih dari 350 miliar pertukaran data di seluruh pasar pada hari-hari tersibuknya. Setiap pesan dicatat di buku besar digital bursa.

"Hanya satu dari pesan-pesan itu yang menandai Perdagangan Pertama NYSE: saat yang tepat sebuah perusahaan menjadi publik, menciptakan peluang bagi orang lain untuk berbagi dalam kesuksesan mereka,” kata Cunningham, dilansir dari CNBC, Selasa (13/4/2021).

Pencatatan pertama NFT di NYSE telah direpresentasikan dalam debut perdana Spotify, yang melaksanakan pencatatan langsung di bursa. Dalam pencatatan langsung, sebuah perusahaan memulai debutnya dengan menjual saham yang ada langsung ke publik tanpa perantara.

Penawaran NFT bursa juga mencakup Snowflake, IPO perangkat lunak (software) terbesar yang pernah ada, serta Unity, DoorDash, Roblox, dan Coupang, yang sejauh ini merupakan IPO terbesar pada 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

NFT Kian Populer

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

NFT kian populer seiring dengan kenaikan nilai mata uang digital, seperti bitcoin dan ether. Pasar berkembang pesat, dengan beberapa barang koleksi digital dijual seharga jutaan dolar.

Sebelumnya, CEO Twitter Jack Dorsey menjual tweet pertamanya dengan harga lebih dari USD 2,9 juta pada platform "valuables" yang dijalankan oleh perusahaan blockchain Cent.

Sementara itu, rumah lelang Christie mencari tawaran untuk karya virtual dari artis Beeple yang akhirnya terjual seharga USD 69 juta. Investor dapat mengakses NYSE NFT di laman crypto.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya