Liputan6.com, Jakarta - Investor akan mencermati dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan rilis data ekonomi seperti inflasi pada perdagangan Kamis, (1/7/20210.
Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor akan mencermati rilis data ekonomi rutin seperti tingkat inflasi dan PMI manufaktur. Selain itu, investor juga menimbang dampak PPKM darurat. Dalam enam bulan pertama 2021, IHSG hanya naik 0,11 persen.
Baca Juga
"IHSG akan bergerak pada level 5.950-6.130,” tulis PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Advertisement
Sementara itu, Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan, tidak ada hal baru terkait PPKM karena sudah dijalankan hingga kini. Di sisi lain, Edwin mengatakan, saat ini cukup banyak sentimen positif untuk IHSG terutama dari luar negeri.
Adapun yang menjadi katalis pendorong kenaikan IHSG antara lain menurut Edwin yaitu indeks Dow Jones naik 0,61 persen. Sejumlah harga komoditas juga menguat seperti harga batu bara naik 2,82 persen, emas 0,45 persen dan crude palm oil (CPO) menguat 1,5 persen. Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.932-6.023.
"Tidak ada hal baru dan istimewa dari beredarnya dokumen terkait PPKM karena apa yang tertulis sudah pernah dan sudah dijalankan sampai saat ini,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk saham yang dapat dicermati, Edwin memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), PT Astra International (ASII).
Selain itu, PT Timah Tbk (TINS), PT Esa Surya Perkasa Tbk (ESSA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).
Sedangkan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia antara lain memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Timah Tbk (TINS).
Advertisement