Kinerja Pasar Modal Positif Sepanjang 2021, OJK Sebut Pelaku Pasar Siap Respons Sentimen

OJK menyampaikan sejumlah indikator pasar modal positif sepanjang 2021 sehingga memberikan optimisme.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Sep 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 11:35 WIB
Paparan publik live 2021, Senin (6/9/2021) (Dok: BEI)
Paparan publik live 2021, Senin (6/9/2021) (Dok: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan sejumlah capaian pasar modal Indonesia hingga 31 Agustus 2021.

Pada periode tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengatakan secara garis besar, berbagai indikator pasar yang bergerak cukup positif.

Pada penutupan perdagangan 13 Januari 2021 IHSG sempat berada di posisi tertinggi yakni di sekitar 6.435. Sementara NAB reksa dana tercatat di posisi tertinggi pada 21 Januari 2021 dengan nilai sebesar Rp 594 triliun.

“Namun memasuki triwulan II 2021, terdapat sentimen global yang mempengaruhi kinerja pasar modal Indonesia,” kata Hoesen dalam opening Public Expose Live 2021, Senin (6/9/2021).

Antara lain, yaitu munculnya varian lain COVID-19 yaitu varian delta di India, kebijakan lockdown di beberapa negara, pernyataan WHO yang mengatakan pandemi belum akan berakhir.

Serta kebijakan pemerintah melakukan PPKM sejak 3 Juli yang terus diperpanjang hingga saat ini dinilai terus memberikan dampak pada kinerja pasar modal Indonesia.

“Meskipun demikian, OJK menilai pelaku pasar sudah cukup siap merespons. Terbukti sampai dengan saat ini pasar masih bergerak sideways dengan tren IHSG yang mencoba bertahan di level 6.000 dan terkadang menunjukkan penguatan seiring dengan kondisi ekonomi nasional,” ujar Hoesen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indikator Pasar Modal

Paparan publik live 2021, Senin (6/9/2021) (Dok: BEI)
Paparan publik live 2021, Senin (6/9/2021) (Dok: BEI)

Berdasarkan catatan OJK per 31 Agustus 2021, IHSG berada pada posisi 6.150 atau naik 2,86 persen ytd. Sementara nilai kapitalisasi pasar telah meningkat sebesar 6,13 persen ytd dari sebelumnya sebesar Rp 6.968 triliun per 30 Desember 2020 menjadi Rp 7.395 triliun.

Kemudian dari aset obligasi yang tercermin dalam Indonesia Composite Bonds Index per 31 Agustus 2021 juga telah mengalami peningkatan 4,35 persen ytd dari sebelumnya tercatat sebesar 314 poin menjadi 327,93 poin.

"Sementara itu dari sisi supply, OJK juga telah keluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 126 emisi dengan total nilai hasil penawaran umum mencapai Rp 255 triliun lebih,” ujar dia.

Hoesen menambahkan, 28 di antaranya adalah emiten baru. Penambahan emiten baru ini tertinggi di Asean. Dari sisi demand juta terlihat peningkatan di pasar modal yang terus bertumbuh secara signifikan. Jumlah SID tercatat mencapai lebih dari 6 juta SID, atau meningkat sebesar 56,95 persen ytd.

"Peningkatan jumlah investor ini nyatanya didominasi oleh milenial dan gen-Z yang berumur di bawah 30 tahun yang tercatat mencapai kurang lebih 58,5 persen dari total investor,” ujar Hoesen.

"Berbagai indikator pasar yang bergerak cukup positif, cukup memberikan optimisme atas perkembangan pasar modal indonesia di 2021,” imbuhnya memungkasi.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya