Liputan6.com, Jakarta - Pemilik ChatGPT OpenAI mengizinkan karyawannya menjual saham senilai sekitar USD 1,5 miliar dalam tawaran tender baru kepada SoftBank Group Jepang.
CEO SoftBank yang juga miliarder, Masayoshi Son terus berupaya mendapatkan saham yang lebih besar di perusahaan rintisan itu setelah berinvestasi di putaran pendanaan terakhir, yang pertama kali melaporkan berita tersebut.
Baca Juga
Perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didukung Microsoft itu memperoleh USD 500 juta dari konglomerat Jepang dalam putaran pendanaan USD 6,6 miliar pada Oktober dengan valuasi USD 157 miliar.
Advertisement
Karyawan OpenAI akan memiliki waktu hingga 24 Desember untuk memutuskan apakah mereka ingin berpartisipasi dalam putaran pendanaan baru. Melansir Yahoo Finance, Rabu (27/11/2024), harga penawaran saham tersebut sesuai dengan putaran pendanaan terakhir perusahaan.
Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, investasi tersebut akan berasal dari SoftBank's Vision Fund 2. Son telah berupaya keras untuk memperluas eksposur konglomeratnya terhadap gelombang AI, dengan mengambil saham di OpenAI dan mengakuisisi perusahaan rintisan chip Graphcore.
Dia baru-baru ini mengatakan sedang menabung dana agar dapat melakukan langkah besar berikutnya, tetapi tidak memberikan rincian apa pun tentang rencana investasinya. Meningkatnya popularitas dan valuasi OpenAI yang pesat telah menarik perhatian dunia. Sejak peluncuran ChatGPT, OpenAI telah menarik 250 juta pengguna aktif mingguan.
Bos Amazon hingga OpenAI Suntik Modal ke Startup Ini, Apa istimewanya?
Sebelumnya, Perusahaan rintisan (startup) robotika, Physical Intelligence, berhasil kumpulkan dana sebesar USD 400 juta atau kurang lebih Rp 6,26 Miliar (estimasi kurs Rp 15.656 per dolar AS). Dengan pendanaan tersebut valuasi perusahaan menjadi naik capai USD 2,4 miliar.
Menurut juru bicara Physical Intelligence, beberapa investor besar yang terlibat dalam pendanaan ini antara lain Jeff Bezos dari Amazon, OpenAI, Thrive Capital, dan Lux Capital.
Selain itu, Bond Capital juga mengonfirmasi ikut berinvestasi. Bahkan, Khosla Ventures dan Sequoia Capital tercantum sebagai investor di situs web perusahaan tersebut. Dilansir dari CNBC pada Jumat (8/11/2024).
Valuasi baru Physical Intelligence ini sekitar enam kali lipat dari putaran pendanaan sebelumnya pada Maret, yang saat itu tercatat sebesar USD 70 juta dengan valuasi senilai USD 400 juta.
Perusahaan ini berfokus pada "membawa AI serbaguna ke dunia fisik," seperti tertulis di situs webnya, dengan tujuan mengembangkan model dan algoritma kecerdasan buatan skala besar untuk menggerakkan robot.
Dalam delapan bulan terakhir, perusahaan ini telah mengembangkan model AI "serbaguna" untuk robot, tulis mereka dalam sebuah posting blog.
Physical Intelligence berharap model ini dapat menjadi langkah awal menuju tujuannya mengembangkan kecerdasan umum buatan, atau AGI, yakni teknologi AI yang diharapkan bisa menyamai atau bahkan melampaui kecerdasan manusia dalam berbagai tugas.
Advertisement
Meminta Robot untuk Melakukan Apapun
Berita ini muncul hanya beberapa hari setelah OpenAI meluncurkan fitur pencarian dalam ChatGPT, chatbot populernya, yang memungkinkan OpenAI bersaing lebih baik dengan mesin pencari seperti Google, Bing dari Microsoft, dan Perplexity.
Bulan lalu, OpenAI juga telah menutup putaran pendanaan terbaru dengan valuasi sebesar USD 157 miliar.
Physical Intelligence memiliki visi bahwa suatu hari nanti pengguna dapat "meminta robot untuk melakukan tugas apa pun yang mereka inginkan, seperti meminta model bahasa besar (LLM) dan asisten chatbot." Dalam sebuah studi kasus, Physical Intelligence menggambarkan teknologi yang mereka miliki ini dapat memungkinkan robot dalam mencuci pakaian, merapikan meja, atau merakit kotak.