Dana Kelolaan Sinarmas Asset Management Sentuh Rp 32 Triliun

PT Sinarmas Asset Management (SAM) mencatat dana kelolaan reksa dana Rp 32 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2021, 09:01 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2021, 16:42 WIB
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Total dana kelolaan (asset under management - AUM) PT Sinarmas Asset Management (SAM) meningkat menjadi Rp 32 triliun hingga akhir Agustus 2021.

Hal tersebut disampaikan Kepala Strategi Investasi PT Sinarmas Sekuritas Jeffrosenberg Tan kepada Liputan6.com, Minggu (19/09/2021)

Perseroan mengalami pertumbuhan AUM sebesar Rp 1,69 triliun jika dibandingkan akhir tahun lalu. Per Desember 2021, total Dana kelolaan SAM mencapai Rp 30,31 triliun.

Per Desember 2020, PT Infovesta Utama mencatat, dana kelolaan Sinarmas Asset Management menempati posisi ke 7 terbesar Manager Investasi (MI)  dalam jumlah dana kelolaan. Posisi pertama dan kedua MI dengan AUM terbesar ditempati oleh PT Mandiri Manajemen Investasi dengan AUM Rp 52,69 triliun dan

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dengan AUM  sebesar Rp 49,35 triliun. Selanjutnya posisi ketiga, keempat, dan kelima, ditempati masing-masing oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen dengan AUM sebesar Rp 46,54 triliun, PT Bahana TCW Investment Management dengan AUM sebesar Rp 45,45 triliun dan PT Schroder Investment Management Indonesia sebesar Rp 37,06 triliun. Terakhir di posisi keenam, ada PT Danareksa Investment Management, dengan AUM sebesar Rp 30,73 triliun.

Sementara posisi ke delapan, sembilan dan sepuluh, Manajer Investasi dengan dana kelolaan terbesar ditempati oleh PT BNP Paribas Investment Partners dengan AUM sebesar Rp  25,78 triliun, PT Ashmore Asset Management Indonesia sebesar Rp 25,37 triliun dan PT BNI Asset Management Rp 22,12 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gaet Investor Muda, Sinarmas Sekuritas Luncurkan Aplikasi Investasi SimInvest

PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest.
PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest.

Sebelumnya, PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest. Apilasi ini untuk melayani kebutuhan investasi yang mudah, cepat, dan aman terutama para investor ritel milenial.

Direktur PT Sinarmas Sekuritas Ferita Tanudjaja menjelaskan, Sinarmas senang melihat antusiasme investor ritel, khususnya investor muda Indonesia. "Oleh karena itu kami ingin melayani segmen ini dengan lebih baik lagi dengan meluncurkan aplikasi SimInvest ini.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Juni 2021.

SimInvest mobile yang dapat diunduh dari Google Play Store atau App Store memungkinkan investor berinvestasi saham dan reksa dana sekaligus dari satu platform. Tampilan SimInvest yang milenial dengan fitur yang lengkap bertujuan memudahkan investor saat bertransaksi.

Lewat aplikasi SimInvest, nasabah Sinarmas Sekuritas dapat dengan mudah mendaftar, serta mudah berinvestasi baik saham maupun reksadana. Selain itu, nasabah dapat dengan mudah melakukan order, memantau history dan portfolio, serta mengatur watchlist yang bisa disesuaikan sendiri.

Berbagai kemudahan ini juga dilengkapi dengan penawaran fee transaksi baru untuk bertransaksi dari Sinarmas Sekuritas yang sangat kompetitif.

Jumlah investor muda pasar modal berusia 18 tahun sampai 25 tahun terus tumbuh, bahkan persentase jumlah investor milenial mendominasi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 3,9 juta investor pada tahun 2020 yang sebanyak 54,8 persen adalah investor anak muda.

Melihat pada data lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor retail pada tahun 2020 memang melejit. Pada tahun 2019, jumlah investor retail sebanyak 2,5 juta lalu tahun 2018 sebesar 1,6 juta. Kemudian tahun 2017 sebesar 1,1 juta dan 2016 sebesar 894.00 investor.

Tingginya jumlah investor ini sejalan dengan makin mudahnya cara serta proses berinvestasi. Bila dulu kita investor harus datang ke kantor cabang atau mengirim formulir serta data diri. Kini, cukup dari satu platform, semua orang dapat berinvestasi.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya