Gudang Garam Kantongi Pendapatan Rp 124,88 Triliun Sepanjang 2021

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan pertumbuhan pendapatan tetapi laba merosot pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Mar 2022, 23:42 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 23:42 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tahun buku 2021. Perseroan dan entitas anak membukukan kenaikan pendapatan 9,09 persen menjadi Rp 124,88 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 114,48 triliun.

Merujuk laporan keuangan Gudang Garamyang disampaikan kepada bursa, Kamis (31/3/2022), pendapatan dari rokok tercatat Rp 123,28 triliun.

Disusul [pendapatan ](PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan pertumbuhan pendapatan tetapi laba merosot pada 2021. "")dari kertas karton Rp 2,37 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 92,13 miliar. Dengan eliminasi Rp 859,8 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, biaya pokok penjualan juga naik menjadi Rp 110,61 triliun dari Rp 97.1 triliun pada 2020. Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 14,27 triliun, turun 17,92 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 17,34 triliun.

Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 236.68 miliar dan laba kurs bersih Rp 16,72 miliar. Pada saat bersamaan, beban usaha tercatat sebesar Rp7,16 triliun dan beban lainnya Rp 4,3 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 7,36 triliun, turun 26,72 persen dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 10,05 triliun.

Setelah dikurangi beban bunga dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,61 triliun, turun 26,71 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,65 triliun. Laba per saham dasar dan dilusi menjadi Rp 2,913 dari sebelumnya Rp 3.975.

Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 89,96 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 78,19 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 59,31 triliun dan aset tidak lancar Rp 30,65 triliun. Liabilitas tercatat naik dari Rp 19,67 triliun di 2020 menjadi Rp 30,68 triliun pada 2020.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 28,37 triliun dan sisanya Rp 2,31 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 59,29 triliun, naik tipis dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 58,52 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham GGRM

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 31 Maret 2022, saham GGRM naik tipis 0,96 persen ke posisi Rp 31.600 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan di posisi Rp 31.300 per saham.

Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 31.900 dan terendah Rp 31.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.823 kali dengan volume perdagangan 10.267. Nilai transaksi Rp 32,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya