Liputan6.com, Jakarta - PT Hino Finance Indonesia menawarkan obligasi I Tahun 2022 maksimal Rp 700 miliar. Penawaran obligasi ini sebagai upaya perseroan untuk diversifikasi pendanaan.
"Penerbitan obligasi pertama dari perseroan merupakan salah satu strategi kami untuk melakukan diversifikasi pendanaan,” ujar Presiden Direktur Hino Finance Indonesia Hajime Kawamura dalam keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).
Baca Juga
Ia menambahkan, penawaran obligasi ini sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan memberikan informasi yang transparan melalui prospektus yang dapat dengan mudah didapatkan oleh calon investor pada situs web perseroan.
Advertisement
Dalam paparan publik, ia menuturkan,perseroan yang berdiri sejak 2014 berupaya untuk diversifikasi pendanaan, salah satunya lewat penerbitan obligasi rupiah. Perseroan juga fokus untuk memberikan layanan pembiayaan selama pandemi COVID-19 terutama kepada nasabah setia.
Perseroan berencana terbitkan obligasi maksimal Rp 700 miliar yang terdiri dari dua seri antara lain seri A dan B. Obligasi seri A memiliki tingkat bunga tetap dan berjangka waktu 370 hari kalender. Sedangkan obligasi seri B memiliki tingkat bunga tetap dan berjangka waktu tiga tahun. Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.
Tingkat bunga yang ditawarkan untuk seri A berkisar 4 persen - 4,75 persen, sedangkan untuk seri B berkisar 5,75 persen - 6,75 persen. Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, Perseroan memperoleh hasil pemeringkatan “AAA(idn)” dengan outlook stabil atas Surat Hutang Jangka Panjang dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Peringkat nasional “AAA” menunjukan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala nasional untuk Indonesia, sehingga Obligasi ini dilakukan secara clean basis tanpa jaminan khusus.
Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam bentuk pembiayaan sebagaimana kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
"Penggunaan obligasi untuk working capital,” ujar Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Ray Aditya Laksana.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penawaran Obligasi
Penerbitan obligasi ini didukung oleh PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Sedangkan Lembaga dan Profesi Jasa Penunjang Pasar Modal yang turut membantu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat, Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young) sebagai Kantor Akuntan Publik, HKGM & Partners sebagai Konsultan Hukum, dan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H. sebagai Notaris.
Obligasi I Hino Finance Indonesia Tahun 2022 akan memasuki masa penawaran awal pada 11-19 Juli 2022 dengan perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022 diikuti dengan Masa Penawaran Umum pada 2-4 Agustus 2022 dengan tanggal penjatahan pada 5 Agustus 2022.
Distribusi Obligasi secara elektronik rencana dilakukan pada 9 Agustus 2022 dan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada 10 Agustus 2022.
Advertisement
Total Emisi Obligasi
Sebelumnya, BEI juga menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 59 emisi dari 45 emiten senilai Rp72,85 triliun.
Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,92 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.869,95 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.
Pada pekan ini, BEI menyebutkan ada pencatatan empat saham, tiga obligasi, dua sukuk dan dua waran.
Pada Rabu, 6 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Global Mediacom Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 700 miliar untuk obligasi dan Rp 500 miliar untuk sukuk.
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan untuk Sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Selanjutnya
Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 100 miliar.
Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada Kamis, 7 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 1,5 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Selanjutnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 650 miliar.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Sukuk Mudharabah ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Advertisement