Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022. Dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp 25 per lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (25/7/2022), pembagian dividen interim PT AKR Corporindo Tbk telah diputuskan dalam keputusan direksi perseroan dan persetujuan komisaris pada 22 Juli 2022. Jumlah keseluruhan dividen interim itu sebesar Rp 493,42 miliar.
Baca Juga
Dividen interim itu memperhitungkan jumlah saham yang beredar saat ini adalah 19.737.169.600 saham setelah dikurangi saham treasury sejumlah 336.305.000 saham.
Advertisement
Perseroan membagikan dividen interim 2021 dengan mempertimbangkan data keuangan perseroan per 30 Juni 2022 antara lain saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,13 triliun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 955,46 miliar, dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,98 triliun.
Jadwal pembagian dividen interim:
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 3 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 4 Agustus 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 5 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 8 Agustus 2022
-Recording date yang berhak atas dividen interim pada 5 Agustus 2022
-Pembagian dividen interim pada 16 Agustus 2022
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba selama semester I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/7/2022), PT AKR Corporindo Tbk mencatat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 21,98 triliun selama enam bulan pertama 2022. Pendapatan tersebut naik 107,5 persen jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 10,59 triliun.
Pendapatan sewa menguat 11,03 persen menjadi Rp 126,19 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 113,65 miliar. Beban pokok penjualan dan pendapatan naik 113,13 persen menjadi Rp 20,49 triliun hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,61 triliun.
Perseroan mencatat laba bruto Rp 1,61 triliun pada semester I 2022. Laba bruto itu tumbuh 48,14 persen jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 1,09 triliun.
Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 377,40 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 323,35 miliar. Beban penjualan menanjak menjadi Rp 38 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 22,25 miliar.
PT AKR Corporindo Tbk mencatat laba atas penjualan/pengalihan aset tetap sebesar Rp 3,15 miliar pada semester I 2022. Laba atas penjualan itu naik 177,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,13 miliar. Beban usaha perseroan turun dari Rp 3,37 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 1,68 miliar pada semester I 2022.
Perseroan membukukan laba usaha naik 35,91 persen menjadi Rp 1,19 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 763,92 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kinerja Laba
Dengan melihat kondisi itu, PT AKR Corporindo Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 73,5 persen menjadi Rp 927,41 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 610,36 miliar.
Perseroan mencatat laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar Rp 48,41 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,89.
Perseroan mencatat total ekuitas Rp 11,99 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,29 triliun. Total liabilitas tercatat Rp 15,84 triliun hingga semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,20 triliun. Dengan demikian, total aset naik menjadi Rp 27,83 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 23,50 triliun.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 25 Juli 2022, saham AKRA naik tipis 0,46 persen menjadi Rp 1.085 per saham. Saham AKRA dibuka stagnan Rp 1.080 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.095 dan terendah Rp 1.070 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.797 kali dengan volume perdagangan 211.753 saham. Nilai transaksi Rp 22,9 miliar.
Andalkan Pertumbuhan Organik, AKR Corporindo Belum Berencana Akuisisi
Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengaku belum memiliki rencana akuisisi maupun strategi pertumbuhan anorganik lainnya dalam waktu dekat.
Meski begitu, Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesoemo mengatakan perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi jika ada kesempatan dan momentum yang tepat.
"Sementara ini kita belum ada. Tapi tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akuisisi, dilihat dari kite punya posisi debt to equity yang cukup kuat, equity yang besar,” kata dia dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Minggu (15/5/2022).
Di sisi lain, Haryanto mengatakan perseroan memiliki jaringan yang cukup bagus dalam supply chain di Indonesia. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ada bisnis-bisnis yang bisa bersinergi dan memanfaatkan infrastruktur logistik AKR Corporindo, maka bisa konsolidasikan.
“Tapi saat ini kami masih belum ada rencana untuk akuisisi perusahaan lain. Sementara menunggu kesempatan pun, pertumbuhan organik kami cukup baik,” imbuhnya.
Sepanjang kuartal I 2022, AKRA mencatatkan pendapatan yang melesat 98 persen menjadi Rp 10,13 triliun dari sebelumnya Rp 5,11 triliun pada periode yang sama pada 2021.
Raihan tersebut turut mengerek laba bersih menjadi Rp 428 miliar atau naik 40 persen ada kuartal I 2022, dibanding Rp 305 miliar pada kuartal I 2021. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba hingga 35 persen untuk tahun ini. Besaran tersbeut setara Rp 1,5 triliun.
Dalam perhitungannya, jika sampai akhir tahun ini target tersebut tercapai, perusahaan telah mencatatkan pertumbuhan laba 100 persen dalam 3 tahun terakhir.
Pada 2018 tercatat laba bersih perseroan sebesar Rp 717 miliar. "Ini juga merupakan organic growth yang cukup tinggi meski tanpa akuisisi. Diharapkan kalau ada kesempatan akuisisi ini akan mengcoplimen organic growth kami,” ujar dia.
Advertisement