Private Placement, Bumi Resources Incar Dana Rp 24 Triliun

Pemakaian dana hasil private placement ini antara lain digunakan untuk menyelesaikan kewajiban Bumi Resources (BUMI).

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 15:30 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menambah modal dengan mekanisme tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD)  atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/9/2022), PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham seri C dengan mekanisme private placement. Bumi Resources pun telah menetapkan harga pelaksanaan Rp 120 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana Rp 24 triliun dalam rangka private placement.

Pemakaian dana hasil private placement ini antara lain digunakan untuk menyelesaikan kewajiban perseroan berupa pembayaran utang PKPU kepada kreditur PKPU, tambahan modal kerja dan pembayaran biaya-biaya terkait restrukturisasi utang dan pelaksanaan PMTHMETD.

PT Bumi Resources Tbk menggelar private placement ini seiring dalam rangka perbaikan posisi keuangan. Perseroan yang memiliki modal kerja bersih negatif dan memiliki liabilitas melebihi 80 persen dari aset perusahaan terbuka pada saat RUPS yang menyetujui penambahan modal tersebut.

Perseroan mencatat modal kerja bersih negatif sebesar USD 1,92 miliar yang berasal dari perhitungan total aset lancar konsolidasi perseroan dikurangi total liabilitas jangka pendek konsolidasi perseroan. Selain itu, rasio total kewajiban konsolidasi terhadap total aset konsolidasi perseroan sebesar USD 4,46 miliar adalah sebesar 80,1 persen.

"Oleh karena itu dana dari PMTHMETD akan digunakan untuk membayar kewajiban perseroan yang akan segera jatuh tempo atau liabilitas jangka pendek,” tulis perseroan.

Rencana Private Placement

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyebutkan, jumlah utang PKPU pada saat rencana pelaksanaan private placement menajdi USD 1,54 miliar karena ada penambahan dari porsi bunga terutang yang diprediksi hingga 17 Oktober 2022 sebesar USD 36,42 juta dan pengurangan dari rencana pembayaran sebagian utang PKPU USD 220,96 juta dengan memakai kas internal perseroan.

Perseroan menyatakan tidak terdapat perubahan pengendalian dalam perseroan setelah rencana private placement dilaksanakan. Perseroan menyatakan pemodal yang akan terlibat dalam aksi korporasi ini merupakan badan hukum yang akan menyetor modal kepada perseroan melalui private placement.

“Pemodal memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, karena Pemodal merupakan pihak terafiliasi dari pemegang saham pengendali Perseroan,” tulis perseroan.

Adapun dengan pelaksanaan rencana private placement ini akan berdampak terhadap persentase kepemilikan saham seluruh pemegang saham perseroan yang akan terdilusi maksimal 58,8 persen setelah pelaksanaan rencana private placement.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, PT Bumi Resources Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 2 September 2022, saham BUMI naik 5,33 persen ke posisi Rp 178 per saham. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 170 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 190 dan terendah Rp 170 per saham. Total frekuensi perdagangan 72.328 kali dengan volume perdagangan 101.614.752 saham. Nilai transaksi Rp 1,8 triliun.

Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, Bumi Resources berhasil mengukuhkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 167,67 juta atau sekitar Rp 2,49 triliun (kurs Rp 14.861,55 per USD). 

Laba ini naik 8.768,18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 1,89 juta. Capaian laba sejalan dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 129,62 persen atau sebesar USD 968,69 juta atau sekitar Rp 14,4 triliun pada semester I 2022 dibanding semester I 2021 sebesar USD 421,86 juta. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 754,96 juta, naik dari USD 341,73 juta pada semester I 2021.

Meski begitu, laba bruto perseroan pada paruh pertama 2022 masih tumbuh 166,72 persen menjadi USD 213,72 juta dari USD 80,13 juta pada semester I 2021.

Beban usaha naik menjadi USD 56,58 juta dari USD 30,47 juta pada semester I 2021. Namun, laba usaha juga masih tumbuh 216,44 persen atau tercatat sebesar USD 157,14 juta pada semester I 2022 dari USD 49,66 juta pada semester I 2021.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD 248,75 juta, penghasilan bunga USD 1,74 juta, beban bunga dan keuangan USD 94,04 juta, laba selisih kurs USD 2,24 juta, dan beban lain-lain USD 120,34 juta.

Aset Perseroan

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar USD 178,44 juta atau sekitar Rp 2,65 triliun. Naik 2.674,52 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 6,43 juta. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2021 tercatat sebesar USD 4,46 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 4,223 miliar.

Terdiri dari aset lancar USD 989,43 juta dan aset tidak lancar USD 3,47 miliar. Liabilitas hingga Juni 2022 turun tipis menjadi USD 3,57 miliar dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 3,58 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 2,9 miliar dan liabilitas jangka panjang USD 662,55 juta. Sementara ekuitas hingga Juni 2022 naik menjadi USD 887,59 juta dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 646,45 juta.

Pada perdagangan Kamis, 1 September 2022, pukul 10.51 WIB, saham BUMI naik 0,60 persen ke posisi Rp 169 per saham. Saham BUMI dibuka naik 12 poin ke posisi Rp 180 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi 180 dan terendah 166 per saham. Total frekuensi perdagangan 34.385 kali dengan volume perdagangan 47.455.028 saham. Nilai transaksi Rp 815,8 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya