Incar Pendapatan Rp 40,8 Miliar, Intip Sederat Proyek Maharaksa Biru Energi

Sejak awal tahun, Maharaksa Biru Energi sudah menyiapkan cetak-biru atau blue print yang akan menjadi acuan dalam menggerakkan dan memacu bisnis ke depan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Des 2022, 18:16 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 16:43 WIB
Pekerja PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)
Pekerja PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)

Liputan6.com, Jakarta PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menapaki bisnis energi terbarukan. Sejumlah proyek sudah mulai dikerjakan, dan beberapa lagi sedang dalam tahap persiapan yang seluruhnya diharapkan tuntas pada 2026 mendatang.

Mulai dari proyek pengolahan sampah (PSEL) di Cakung Jakarta, proyek bio energi, proyek bio industri, sampai proyek pengolahan limbah di Ibukota Nusantara.

“Kami optimis, seluruh proyek tersebut akan dapat diselesaikan tahun 2026, sehingga ke depan akan memberikan kontribusi sangat positif pada pendapatan perseroan,” ujar CEO sekaligus Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar dalam keterangan resmi, Jumat (23/12/2022).

Sejak awal tahun, perseroan sudah menyiapkan cetak-biru atau blue print yang akan menjadi acuan dalam menggerakkan dan memacu bisnis ke depan.

Pendapatan dari kontrak proyek-proyek juga sudah mulai dibukukan pada kuartal IV 2022. Bobby optimis, kinerja keuangan perseroan di penghujung 2022 ini sudah akan meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021, seiring dengan sudah berjalannya beberapa proyek.

“Pendapatan konsolidasi pada tahun 2022 ini akan meningkat. Dari Rp 4,5 milyar pada tahun 2021 lalu, menjadi Rp 40,8 miliar tahun 2022 ini,” ujar dia.

Sejumlah Proyek

Salah satu proyek yang digadang-gadang perseroan akan mampu meningkatkan pendapatan perseroan adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu 1 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang ramah lingkungan.

Tempat pengolahan sampah ini akan memiliki kapasitas olah sampai dengan 89 ton sampah per hari. Terdiri dari 30 ton sampah organik dan 44 ton sampah non organik, dengan sludge 15 ton per hari.

Perseroan melalui anak perusahaan akan terlibat dalam proses desain, pengadaan beberapa alat dan penunjang pengolah sampah, dan menjadi bagian untuk memastikan terjadinya ekonomi sirkuler di IKN, dengan manajemen off-taker yang kredibel.

Di timur Sumatera, perseroan melalui anak perusahaan bekerjasama dengan PT Kopetindo siap memenuhi kebutuhan wood chip sampai 15 ribu ton per tahun. Selanjutnya akan dipasok ke PLTU Air Anir pada akhir semester pertama 2023.

“Pada kwartal III 2023, pembangunan fasilitas pabrik wood pellet mulai dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp.224 milyar untuk keperluan ekspor ke Eropa dan Jepang, dengan memanfaatkan hutan tanaman energi di propinsi Bangka Belitung”, kata Bobby.

PLTU Air Anyir di propinsi Bangka Belitung saat ini sudah melakukan program co firing dengan menggunakan 15.000 ton wood chip dan akan ditingkatkan menjadi sebesar 30.000 ton wood chip per tahun.

 

Proyek Lain

Energi terbarukan
Energi terbarukan

Proyek lain yang juga sedang dimatangkan perseroan adalah pembangunan pabrik bio propylene glycol yang sudah diinisiasi oleh perseroan sejak kuartal I 2022 lalu, untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri.

“Kami akan memanfaatkan sumber utama dari pembuatan propylene glycol yaitu crude glyserin kelapa sawit yang merupakan produk sampingan dari bio diesel. Sampai saat ini kami telah melakukan pembicaraan intensif tahap akhir dengan produsen bio diesel, untuk bekerja sama dalam pemanfaatan bahan baku crude glyserin, dan telah menyelesaikan design dan proses pabrik bio propylene glycol, bekerja sama dengan technology provider,” jelas Bobby.

Di ujung Jakarta, melalui anak usahanya PT Indoplas Makmur Lestari, Perseroan juga tengah menyiapkan sejumlah kegiatan untuk menuntaskan pengembangan proyek PSEL atau pengolahan sampah menjadi listrik di Cakung, Jakarta Utara.

“Sudah sampai pada tahap finalisasi studi kelayakan dan penandatangan perjanjian kerja sama. Direncanakan pada semester pertama 2023 perusahaan patungan sudah dapat dibentuk, dan kemudian dilanjutkan dengan penandatangan PJBL dengan PLN,” kata Bobby.

Pada 2023, direncanakan financial closed dapat selesai dan dilanjutkan dengan ground breaking. Proses COD proyek PSEL Jakarta – Cakung ini direncanakan berlangsung pada 2026.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya