Liputan6.com, Jakarta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memperkirakan pertumbuhan investor baru bisa mencapai 30 persen pada 2023. Angka itu memang lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan investor beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo mengatakan proyeksi itu mempertimbangkan situasi terkini, di mana pandemi yang menjadi pendorong naiknya jumlah investor pada 2020 dan 2021, mulai melandai.
Baca Juga
"Kami berharap mungkin sekitar 20–30 persen, karena banyak faktor seperti keadaan politik tahun depan baik, dan mudah-mudahan Indonesia sudah terbukti memang tahan banting ya," kata Uriep dalam media gathering di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Advertisement
Di sisi lain, Uriep mencermati adanya bonus demografi dengan usia produktif di Indonesia pada 2035. Hal ini dipandang sebagai peluang meningkatkan jumlah investor, khususnya dari generasi muda.
Hal tu sejalan dengan target Otoritas JAsa Keuangan yang targetkan 25 juta investor pada 2027.
“Jadi target OJK 2027 25 juta investor. Ini tantangan, dalam lima tahun harus ada 15 juta investor baru. Jadi setahun ada 3 juta,” artinya.
Hingga 16 Desember 2022, jumlah investor pasar modal telah naik 36,70 persen mencapai 10,24 juta SID dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak 7,49 juta SID.
Sebagai perbandingan, pada 2020 lalu terjadi kenaikan 56 persen menjadi 3,88 juta SID. Tren itu berlanjut pada 2021 dengan pertumbuhan investor baru 92,99 persen menjadi 7,49 juta SID.