Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Kemasan Digital Tbk, perseroan bergerak dalam bidang industri percetakan digital untuk kemasan fleksibel akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Kamis (12/1/2022), Solusi Kemasan Digital melepas saham sebanyak-banyaknya 308 juta saham baru biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 10 setiap saham. Saham yang dilepas perseroan itu maksimal 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.
Baca Juga
Adapun, harga penawaran tersebut Rp 110 - Rp 162 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup calon emiten ini maksimal Rp 49,89 miliar.
Advertisement
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 61,6 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 5,01 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang lima saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Calon emiten berkode PACK telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dana Hasil IPO
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan sekitar 21 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) guna pengembangan sistem informasi dan teknologi FlexyPack System 2.0 dengan jangka waktu 4 tahun serta akan mulai dikerjakan oleh tim software developer internal setelah dana hasil penawaran umum diterima.
Sisanya sekitar 79 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan sekitar 60 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti bahan baku produksi.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembelian bahan baku produksi dan biaya pemasaran maupun promosi.
Jadwal Sementara:
Masa Penawaran awal (Bookbuilding) : 12 Januari 2023 – 17 Januari 2023
Perkiraan Tanggal Efektif : 27 Januari 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 31 Januari 2023 – 2 Februari 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 2 Februari 2023
Perkiraan Tanggal Ditribusi Saham Secara Elektronik : 3 Februari 2023
PerkiraanTanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 6 Februari 2023
Perkiraan Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler dan Negosiasi: 6 Februari 2023 – 3 Februari 2025
Perkiraan Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Tunai : 6 Februari 2023 – 5 Februari 2025
Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 7 Agustus 2023 – 6 Februari 2025
Perkiraan Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 6 Februari 2025
Advertisement
OJK: 64 Perusahaan Antre Himpun Dana di Pasar Modal, Ada IPO Jumbo pada 2023
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan terdapat penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) bernilai lebih dari Rp1 triliun di bursa pada 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menuturkan, IPO di atas Rp1 triliun masih dalam proses dan ada di pipeline OJK. Kemungkinan, IPO tersebut masuknya tahun depan.
"Tidak hanya satu, masih dalam proses dan pipeline. Kapan akan masuknya, Insya Allah masuk pada tahun depan," kata Inarno dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022, ditulis Jumat (30/12/2022).
Inarno menuturkan, rencana tersebut masih bergantung dengan calon emiten, kondisi pasar dan lainnya.
"Tentunya tergantung daripada emitennya juga, pasarnya juga dan tentunya masih banyak kemungkinan yang terjadi," kata dia.
Dia menyebutkan, terdapat 64 calon emiten yang berada di pipeline OJK pada 2023.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, penggalangan dana di pasar modal sudah mencapai Rp 226,49 triliun hingga 30 November 2022. Saat ini juga masih ada pipeline sejumlah 91 perusahaan dengan nilai Rp 96,2 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, untuk penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp 226 triliun hingga akhir November 2022.
"Untuk yang fundrise, saat ini kita sudah mencapai Rp 226 triliun sampai dengan 30 November 2022 dan saat ini pun itu masih ada pipeline sejumlah 91 perusahaan dengan nilai sampai saat ini Rp 96,2 triliun,” kata Inarno dalam RDK OJK, Selasa, 6 Desember 2022.
BEI Sebut Jumlah 2022 Tertinggi Sejak 1992
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, jumlah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2022 tertinggi sejak 1992.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, perusahaan tercatat sepanjang 2022 merupakan jumlah IPO tertinggi di BEI sejak 1992, dan merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN dalam lima tahun terakhir.
"59 perusahaan tercatat sepanjang 2022 atau merupakan jumlah IPO tertinggi sejak swastanisasi BEI di tahun 1992," kata Iman dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/12/2022).
BEI juga menyampaikan, sepanjang tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bergerak di zona positif. Berdasarkan data BEI, secara year to date (ytd), IHSG tumbuh 4,09 persen ke posisi 6.850,62 pada penutupan perdagangan 30 Desember 2022.
Iman menuturkan, pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau atau setara dengan USD 600 miliar.
Advertisement
Selanjutnya
"Keyakinan investasi juga masih terjaga, tercermin dari aktivitas perdagangan sepanjang tahun ini, khususnya nilai transaksi perdagangan yang bertumbuh sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya," kata Iman.
Iman menuturkan, pertumbuhan pesat ini tak terlepas dari kebijakan tepat yang diambil pemerintah Indonesia, Bank Indonesia (BI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meredam dampak ketidakstabilan global.
"Dapat kita ikuti, diantara bursa Asean dan beberapa global, kita masih mencatatkan pertumbuhan dari sisi nilai kapitalisasi pasar, rerata nilai transkasi harian serta pencatatan saham," kata dia.
Dia menyebutkan, pihaknya optimistis terkait perusahaan yang melakukan IPO pada 2022. Ia juga mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun stakeholder pasar modal yang telah membantu bursa untuk memfasilitasi 59 perusahaan tercatat sepanjang 2022.