Liputan6.com, Jakarta - - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) merupakan salah satu lengan bisnis Keluarga Wijaya. Dikenal dengan nama PT Internas Arta Leasing Company, PT Sinar Mas Multiartha Tbk didirikan pada 21 Oktober 1982.
Pada awal berdirinya, perusahaan bergerak di bidang pembiayaan. Kemudian pada 1989 berubah nama menjadi PT Internas Arta Finance Company, hingga para pemegang saham setuju untuk mengubah namanya kembali menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk efektif 25 Februari 1995.
Baca Juga
Pada tahun yang sama, Perseroan melakukan penawaran umum saham dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 60 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 1.800 per lembar. Alhasil, perseroan saat itu berhasil mengantongi dana segar senilai Rp 108 miliar.
Advertisement
Melansir data RTI, saham SMMA terpantau parkir di posisi 12.600 pada Jumat, 10 Februari 2023, dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp 80,23 triliun. Dalam satu tahun terakhir atau secara year on year (yoy), saham SMMA telah naik 8,62 persen.
Adapun pemegang saham perseroan saat ini mayoritas atau sebesar 51,25 persen dimiliki oleh PT Sinar Mas Cakrawala. Sisanya sekitar 48,75 persen merupakan kepemilikan publik.
Sementara susunan manajemen saat ini sebagai berikut:
• Komisaris Utama: Indra Widjaja
• Komisaris: Howen Widjaja
• Komisaris: Fuganto Widjaja
• Komisaris: Robinson Simbolon
• Komisaris: Ketut Sanjaya
• Direktur Utama: Burhanuddin Abdullah
• Direktur: Dani Lihardja
• Direktur: Ferita
• Direktur: Felix
• Direktur: Lili Wijata
• Direktur: Agus Leman Gunawan
Transformasi Jadi Perusahaan Induk
Transformasi jadi Perusahaan Induk pada 2016. Perseroan bertransformasi menjadi perusahaan induk yang membawahi sejumlah bidang usaha.
Saat ini, perseroan membidangi usaha asuransi, multifinance, bank, sekuritas, fintech & digital finance, dan lainnya. Hingga September 2022, perseroan dan entitas anak mencatatkan pendapatan Rp 25,12 triliun, turun 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari raihan itu, laba bersih perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut merosot 32,8 persen menjadi Rp 1,02 triliun.
Dari sisi aset sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 125,52 triliun dari Rp 117,51 triliun per Desember 2021. Liabilitas naik menjadi Rp 101,72 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 94,73 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp 23,8 triliun dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 117,51 triliun.
Daftar beberapa anak usaha Asuransi
• PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk
• PT Asuransi Simas Jiwa
• PT Arthamas Konsulindo
• PT Sinar Artha Konsulindo
• PT Sinar Mas Insurance
• PT Asuransi Sinarmas
• PT Asuransi Simas Insurtech
• PT Asuransi Summit Oto
• PT Reasuransi Nusantara Makmur Investasi dan Pasar Modal
• PT Sinartama Gunita
• PT Sinarmas Sekuritas
• PT Sinarmas Asset Management
• PT Sinarmas Futures Bank dan Multifinance
• PT Bank Sinarmas Tbk
• PT Simas Money Changer
• PT Sinar Mas Multifinance
• PT AB Sinar Mas Multifinance
• PT Oto Multiartha
• PT Summit Oto Finance
• PT Sinarmas Hana Finance
• PT SGMW Multifinance Indonesia Fintech
• PT Pasar Dana Pinjaman
• PT Dana Pinjaman Inklusif
• PT Orientee Mas Sejahtera Lain-lain
• PT Arthamas Informatika
• PT Arthamas Solusindo
• PT Sinar Artha Inforindo
• PT Sinar Artha Solusindo
• PT Shinta Utama
• PT Peduli Sehat Gotong Royong
• PT Sinar Mas Ventura
• Global Asian Investment Limited
• Sinarmas Nanjing & Zi Jin Venture Capital Management
• PT Rizky Lancar Sentosa
• PT Wapindo Jasaartha
• PT Balai Lelang Sinarmas
• PT Artha Bina Usaha
• PT Sinar Artha Trading
• PT Jakarta Teknologi Utama Motor
-PT Autopro Utama Perkasa
Advertisement
Target Dana Kelolaan Sinarmas AM pada 2023
Sebelumnya, PT Sinarmas Asset Management (Sinarmas AM) menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 60 triliun pada 2023. Direktur Sinarmas AM, Jamial Salim mengatakan, target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi dana kelolaan sepanjang 2022.
"Di tahun ini kita target bisa mengelola total dana Rp 60 triliun. Kalau kemarin di Desember 2022 hampir Rp 57 triliun. Kita harapkan tahun ini bisa lebih dari Rp 60 triliun,” kata Jamial kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).
Bersamaan dengan itu, Sinarmas AM menargetkan 3.000 ribu investor baru pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui kerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Dalam kerja sama tersebut, KB Bukopin akan memfasilitasi masyarakat untuk membeli produk reksa dana yang ditawarkan Sinarmas AM. Di antaranya ada Danamas Rupiah Plus, Danamas Pasti, Simas Syariah Pendapatan Tetap, Simas Satu Prima, dan Simas Saham Maksima.
"Kerja sama ini sangat penting untuk semakin mendekatkan akses investasi ke seluruh lapisan masyarakat dalam bertransaksi di produk-produk reksa dana Sinarmas Asset Management. Seiring dengan meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi, kami berharap para nasabah KB Bukopin dapat memanfaatkan keunggulan dari kelima produk investasi kami untuk mencapai tujuan finansial merdeka,” jelas Direktur Utama Sinarmas Asset Management, Alex Setyawan WK.