Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 30 Maret 2023. Dalam rapat tersebut, pemegang saham penetapan dividen tunai sebesar USD 774 juta atau sekitar Rp 11,65 triliun (kurs Rp 15.055,2 per USD).
Besaran itu setara dengan rasio pembayaran sebesar 65 persen dari laba bersih Indo Tambangraya Megah Tahun Buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan sebesar USD 1,2 miliar. Sebesar USD 299,5 juta atau setara dengan Rp 4.128 per saham telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada 22 November 2022 sesuai dengan Keputusan Sirkular Direksi diluar Rapat Direksi yang berlaku efektif pada 31 Oktober 2022 setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal yang sama.
Baca Juga
"Sisanya sebesar USD 474,6 juta atau setara dengan Rp 6.416 per saham berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia tertanggal 27 Februari 2023 akan didistribusikan dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham pada 18 April 2023 dengan recording date 12 April 2023,” ungkap Head of Corporate Communications Indo Tambangraya Megah Diana Yultiara dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).
Advertisement
Sisa keuntungan bersih perseroan akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung bisnis perseroan.
Jadwal Dividen Tunai:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 10 April 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 11 April 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 12 April 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 13 April 2023
- Recording date: 13 April 2023
- Tanggal pembayaran dividen: 18 April 2023
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 30 Maret 2023, saham ITMG melemah 3,98 persen ke posisi Rp 39.175 per saham. Saham ITMG dibuka naik 150 poin ke posisi Rp 40.950 per saham.
Saham ITMG berada di level tertinggi Rp 41.500 dan terendah Rp 38.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.709 kali dengan volume perdagangan 90.862 saham. Nilai transaksi Rp 363,9 miliar.
Indo Tambangraya Megah Incar Produksi Batu Bara 17 Juta Ton pada 2023
Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batu bara mencapai 17 juta ton pada tahun ini. Target itu lebih tinggi dari realisasi produksi batu bara tahun lalu sebesar 16,6 juta ton.
"Untuk tahun 2023, perusahaan menargetkan volume produksi antara 16,6-17,0 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton," ungkap Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Mulianto dalam keterangan resmi, Rabu (1/3/2023).
Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20 persen harga jualnya telah ditetapkan dan 45 persen mengacu pada indeks harga batubara. Sedangkan sisa 35 persen belum terjual.
Sepanjang 2022, perusahaan memproduksi batu bara sebanyak 16,6 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 18,9 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok 5,9 juta ton, Indonesia 4,2 juta ton, Jepang 2,9 juta ton, Filipina 1,5 juta ton, India 1,1 juta ton, negara-negara lain di Asia Pasifik, dan Eropa.
Advertisement
Kenaikan Harga Jual Rata-Rata Batu Bara
Pada periode tersebut, perusahaan mencatat penguatan perolehan rata-rata harga jual batu bara sebesar USD 192 per ton, naik 86 persen dari USD 103 per ton pada tahun sebelumnya. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan Perusahaan untuk membukukan penjualan bersih sebesar USD 3,6 miliar atau 75 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Marjin laba kotor naik dari 44 persen menjadi 52 persen pada tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global, kenaikan royalti, dan berbagai ketidakpastian serta tantangan sepanjang 2022.
"Seiring dengan kenaikan perolehan rata-rata harga batu bara, Perusahaan mencatat penguatan arus kas dengan EBITDA mencapai USD 1,8 miliar selama tahun 2022, naik 101 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih naik 152 persen dari USD 475 juta pada 2021 menjadi USD 1,2 miliar pada 2022,” beber Mulianto.
Dengan menerapkan manajemen kas yang bijak, Perusahaan berhasil mempertahankan neraca yang semakin solid. Hingga pada akhir Desember 2022, total aset perusahaan tercatat sebesar USD 2,6 miliar dengan total ekuitas USD 2,0 miliar.
Sejalan dengan arus kas dan EBITDA yang semakin menguat, Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar USD 1,4 miliar. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar USD 1,07 per saham.