Fokus Kejar Omzet, Produsen Susu Cimory Pangkas Belanja Modal pada 2023

Dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan menerbitkan 1,19 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Apr 2023, 19:14 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 19:11 WIB
Cimory Luncurkan 1000 Srikandi Peternak Demi Tingkatkan Kualitas Perternakan Sapi Perah di Indonesia
Cimory Luncurkan 1000 Srikandi Peternak Demi Tingkatkan Kualitas Perternakan Sapi Perah di Indonesia / copyright shutterstock

Liputan6.com, Jakarta PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory menyiapkan sejumlah belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mengoptimalkan omzet pada 2023.

Direktur sekaligus Investor Relation PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bharat Joshi mengatakan, belanja modal tahun ini tidak akan setinggi tahun lalu. Di mana pada 2022, perseroan fokus mengalokasikan belanja modal untuk penambahan kapasitas produksi.

“Di tahun kemarin belanja modal kami begitu tinggi karena kita fokus pada peningkatan mesin-mesin di segmen diary dan consumer good. Di tahun ini pada dasarnya kita tidak akan meningkatkan kapasitas karena sudah kita naikkan tahun lalu. Sehingga tahun ini fokusnya pada working capital dan kita kejar omset,” kata Bharat Joshi dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).

Sebagai informasi, perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2021.

Dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan menerbitkan 1,19 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar.

Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 3.080 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 3,67 triliun dari IPO. Dari raihan itu, perseroan berencana mengalokasikan Rp 1,17 triliun untuk belanja modal.

Melansir keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Cimory telah merealisasikan dana IPO sebesar Rp 613,45 miliar untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi berupa perluasan pabrik dan pembelian mesin.

Kemudian sebesar Rp 61,18 miliar untuk ekspansi saluran distribusi. Sedangkan modal untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya sebesar Rp 251,07 miliar.

Sehingga total realisasi yakni Rp 925,7 miliar, dana IPO saat ini masih tersisa sekitar Rp 2,64 triliun.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya