Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Rabu (26/4/2023) usai libur panjang Lebaran Idul Fitri 2023.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,5 persen ke posisi 6.821 disertai dengan munculnya volume pembelian pada Selasa, 18 April 2023.
Baca Juga
Akan tetapi, pergerakan IHSG yang masih berada pada fase konsolidasinya. Ia menuturkan, saat ini pergerakan IHSG diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [ii]. “Sehingga hal tersebut berarti IHSG akan cenderung tertekan dan rawan terkoreksi ke bawah 6.735 sebagai support terdekatnya,” ujar dia.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.704,6.587 dan level resistance 6.868,6.890.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Berikut rekomendasi teknikal:
1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness
Saham BBTN ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 1.250 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Selama BBTN masih mampu bertahan di atas 1.215 sebagai stoplossnya, posisi BBTN saat ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 1.225-1.250
Target Price: 1.330, 1.370
Stoploss: below 1.215
2.PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) - Spec Buy
Saham ESSA ditutup menguat 2,1 persen ke 720 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama ESSA masih mampu bergerak di atas 695 sebagai stoplossnya, maka posisi ESSA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iv) dari wave [iii] dari wave C pada label hitam.
Spec Buy: 705-720
Target Price: 755, 790
Stoploss: below 695
3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG ditutup menguat 4,5 persen ke 33.700 tetapi masih tertahan oleh MA20. Selama ITMG masih mampu berada di atas 32,200 sebagai stoplossnya, maka kami perkirakan posisi ITMG sedang berada di awal wave (a) dari wave [b].
Buy on Weakness: 32.850-33.525
Target Price: 34.400, 36.850
Stoploss: below 32.200
4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness
Saham TLKM ditutup menguat ke 4.270 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual.
"Kami perkirakan, posisi TLKM saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] pada label hitam, sehingga TLKM masih rawan bergerak terkoreksi," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.160-4.210
Target Price: 4.360, 4.480
Stoploss: below 4.130
Penutupan IHSG pada 18 April 2023
Sebelumnya, investor asing kembali melakukan aksi beli saham menjelang libur panjang Lebaran Idul Fitri 2023 pada Selasa, 18 April 2023. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menguat hingga tembus posisi 6.800.
Mengutip data RTI, ditulis Rabu (19/4/2023), IHSG menguat 0,50 persen ke posisi 6.821,80. Indeks LQ45 bertambah 0,52 persen ke posisi 948,33. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Jelang libur Lebaran 2023, IHSG berada di level tertinggi 6.839,75 dan terendah 6.766,70. Sebanyak 245 saham menguat dan 276 saham melemah. 204 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.154.217 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham.
Nilai transaksi Rp 11 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,3 triliun pada Selasa, 18 April 2023. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 16 triliun.
Di pasar negosiasi, transaksi saham pendatang baru yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencapai Rp 953,5 miliar. Saham MBMA naik 11,32 persen ke posisi Rp 885 per saham. Total frekuensi perdagangan 145 kali.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,88 persen, sektor saham basic naik 0,10 persen, sektor saham industri bertambah 1,16 persen, sektor saham siklikal menguat 0,25 persen. Selain itu, sektor saham keuangan melesat 0,09 persen dan sektor saham teknologi melejit 0,25 persen.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 24 April 2023
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 25 April 2023. Wall street tergelincir usai First Republic Bank merilis laba yang menghidupkan kembali kekhawatiran tentang sektor yang lebih luas.
Dikutip dari CNBC, Rabu (26/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones susut 344,57 poin atau 1,02 persen ke posisi 33.530,83. Indeks S&P 500 merosot 1,58 persen ke posisi 4.071,63. Indeks Nasdaq terpangkas 1,98 persen menjadi 11.799,16.
Saham First Republic Bank anjlok lebih dari 49 persen setelah bank regional membukukan hasil kuartalan terbarunya pada Senin malam, 24 April 2023. First Republic Bank menyebutkan deposito turun 40 persen menjadi USD 104,5 miliar pada kuartal I 2023, tetapi sejak itu stabil.
First Republic Bank juga akan memangkas biaya, termasuk memangkas jumlah karyawan sebesar 20 persen-25 persen pada kuartal II 2023. Bloomberg melaporkan pada Selasa pekan ini, bank sedang mencoba menjual pinjaman USD 100 miliar dan securities untuk merestrukturisasi neracanya.
Laporan Keuangan Perusahaan Jadi Perhatian
Bank regional telah diawasi dengan ketat setelah investor semakin khawatir akan hadapi nasib yang sama seperti Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang penutupannya memicu krisis industri bulan lalu. Saham First Republic telah anjlok lebih dari 93 persen pada 2023.
Adapun saham First Republic mencapai posisi terendah baru pada perdagangan Selasa sore, 25 April 2023 waktu setempat. Saham First Republic Bank turun lebih dari 43 persen. Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham tersebut juga paling aktif diperdagangan di Bursa Efek New York.
Baik SDPR S&P Regional Banking ETF dan SPDR S&P Bank ETF merosot masing-masing lebih dari 4 persen dan 3 persen karena sektor keuangan bebani pasar. Saham Western Alliance Bancorp melemah 5,6 persen dan PacWest anjlok 8,9 persen. Saham Charles Schwab susut hampir 4 persen.
“Untuk pertama kalinya, sejak musim laba ini dimulai, kami benar-benar melihat reaksi pasar,” ujar Chief Market Strategist B. Riley Wealth Management, Art Hogan dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, ada reaksi terhadap penjualan yang menumpuk dan laba yang baik-baik saja, tapi tidak bagus.
Advertisement