Liputan6.com, Jakarta Emiten farmasi BUMN, PT Phapros Tbk (PEHA) memutuskan membagikan dividen sebesar 40 persen dari laba perusahaan atau senilai Rp13,37 per lembar sahamnya. Angka dividen tersebut lebih tinggi dari tahun buku 2021 yaitu sebesar Rp 7,9 per lembar saham atau naik 68 persen.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2022. Selain itu, agenda tersebut juga menyetujui perubahan jajaran direksi perseroan.
"Kami membagikan dividen sebesar 40 persen dari laba perusahaan atau senilai Rp13,37 per lembar sahamnya," kata Hadi Kardoko dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2023).
Advertisement
Selama 2022 perusahaan berhasil membukukan kinerja finansial dan non finansial yang cukup baik. Perseroan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 11 persen serta laba tahun berjalan yang signifikan sebesar 143 persen dengan jumlah kategori produk jual bebas, obat resep, obat generik, hingga alkes.
“Tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi kami. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini melalui efektifitas operasional. Selebihnya, ditopang dengan business excellence, organizational excellence dan digitalisasi,” kata dia.
Selain kinerja yang positif dari pertumbuhan laba tahun berjalan serta penjualan, kinerja Phapros juga ditunjukkan dari pertumbuhan kas atau setara kas yang meningkat hingga 57 persen pada akhir 2022 dibanding 2021.
“Dengan melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, kami optimis 2023 ini PEHA bisa tumbuh lebih baik dari sisi keuangan maupun peluang pasar, sehingga mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya," ujarnya.
Rombak Manajemen
Selain itu, perusahaan juga melakukan perubahan pengurus perseroan. Berdasarkan hasil RUPS, telah diputuskan adanya perubahan pada posisi direktur pemasaran dan penambahan nomenklatur. Sehingga, struktur pengurus perseroan saat ini menjadi:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
Direktur Pemasaran: Maraja Jeson Siregar
Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih
Direktur Hubungan Kelembagaan: Nurtjahjo Walujo Wibowo
Advertisement
Strategi Perusahaan
Tahun lalu, perseroan juga telah meluncurkan 12 produk baru pada kelas terapi antihipertensi, antibiotik, antiemetik dan multivitamin.
Sedangkan, produk alat kesehatan salah satunya ada di segmen ortopedi seperti bone fill jenis bubuk hasil hilirisasi riset bersama RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang bisa digunakan untuk implan gigi.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian.
“Tahun ini perusahaan akan melakukan pada penataan portofolio produk perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran. Selain itu, kami juga akan menguatkan finansial perusahaan dan kolaborasi serta sinergi dengan beberapa mitra strategis guna mendukung pengembangan bisnis perusahaan yang lebih inovatif,” imbuhnya.
Menurut ia, transformasi digital dan pengembangan sumber daya manusia juga menjadi bagian dari grand strategy perusahaan pada 2023 ini, termasuk transformasi operasional dengan melakukan digitalisasi pada rantai pasokan dan proses produksi, serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce yang terus dilakukan.