Jurus Unilever Indonesia Genjot Produk Premium

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal menggenjot produk premium atau premiumisasi ke depan. Ini mengingat, penjualan segmen premium catat pertumbuhan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Jun 2023, 19:51 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 19:51 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis (22/6/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis (22/6/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal menggenjot produk premium atau premiumisasi ke depan. Ini mengingat, penjualan segmen premium bertumbuh 17,7 persen pada kuartal I 2023.

"Kami terus berfokus untuk bertumbuh pada akhirnya melakukan investasi yang berpeluang untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan," kata Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agarwal dalam paparan publik, Kamis (22/6/2023).

Dengan demikian, perseroan terus memperkuat portofolionya baik di segmen premium maupun value. Selain itu, perseroan juga terus konsisten menjalankan lima prioritas strategisnya. 

Pada kuartal I 2023, perseroan melihat adanya peningkatan volume pangsa pasar, yang menunjukkan kelima prioritas ini berhasil mendorong daya saing dan memastikan pertumbuhan jangka panjang. 

Kesuksesan tersebut didorong oleh peningkatan pangsa pasar 11 kategori di antaranya adalah skin cleansing (perawatan kulit), kecap, oral care (perawatan gigi dan mulut), soup stock (kaldu) dan pencuci piring.

Adapun, kelima prioritas strategis perseroan, antara lain memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama (General Trade dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), penerapan E-Everything di semua lini bisnis, dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.  

Direktur Unilever Indonesia Ainul Yaqin mengatakan, di segmen premium, perseroan membukukan pertumbuhan dua digit yang didukung oleh berbagai inovasi, antara lain Vaseline Gluta-Hya, Pond’s Sun Serum, Lifebuoy Natural, dan Pepsodent Herbal. 

"Di segmen value, perseroan telah melengkapi transformasi portofolionya dengan meluncurkan Lifebuoy Dishwash dan Glow&Lovely Body Wash," kata Ainul Yaqin.

 

Tebar Dividen Final

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis (22/6/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis (22/6/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan membagikan dividen final sebesar Rp 71 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis, 21 Juni 2023. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen final Rp 71 per saham.

"Kami membagikan dividen final Rp 71 per saham. Total dividen yang kita berikan diseluruh buku 2022 Rp 140 per lembar saham," kata Ira dalam paparan publik, Kamis (22/6/2023).

Berdasarkan total saham UNVR, maka dividen final senilai Rp 2,70 triliun dan total dividen seluruhnya Rp 5,34 triliun. 

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan kinerja keuangan tahun buku 2022. Di tengah kondisi ekonomi makro yang terus bertumbuh, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 29,5 triliun.

Sayangnya, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 22,15 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,92 triliun. Alhasil, laba bruto turun tipis 2,68 persen menjadi Rp 19,06 triliun pada 2022.

Aset Perseroan

Unilever Bakal Hilangkan Kata Normal untuk Menyebut Tipe Rambut dan Kulit pada Kemasan
Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Melansir laporan keuangan Unilever Indonesia, Kamis, 9 Februari 2023, sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan beban pemasaran dan penjualan sebesar 8,45 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,54 triliun, serta beban lain-lain Rp 973 juta. Dari rincian tersebut, diperoleh laba usaha Rp 7,07 triliun atau turun 7,95 persen yoy.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 10,21 miliar dengan biaya keuangan Rp 85,21 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba sebesar Rp 5,36 triliun, turun 6,83 persen dibanding laba 2021 sebesar Rp 5,76 triliun.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 18,32 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 19,07 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 7,57 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,75 triliun.

Liabilitas per Desember 2022 turun menjadi Rp 14,32 triliun dari Rp 14,75 triliun per Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 12,44 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,88 triliun. Sedangkan ekuitas sampai akhir tahun lalu turun menjadi Rp 3,99 triliun dari Rp 4,32 triliun pada akhir 2021.

Inflasi Terkendali, Unilever Indonesia Pastikan Harga Produk Tetap Terjangkau

Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)
Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus memantau perkembangan inflasi beserta dampak terhadap kelangsungan bisnis perseroan.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengaku, tingkat inflasi Indonesia pada 2022 cukup tinggi. Namun, tingkat inflasi nasional sudah mulai menurun ketika memasuki kuartal I 2023, sehingga cukup melegakan bagi para pelaku industri.

"Berdasarkan data dari pemerintah, inflasi Indonesia pada tahun ini akan berkisar 3 sampai 4 persenan. Tingkat inflasi ini cukup managable bagi kami," ungkap dia dalam konferensi pers, Rabu (19/04/2023).

Dia memastikan harga produk-produk Unilever akan tetap terjangkau bagi konsumen sekaligus tetap kompetitif dibandingkan produk kompetitor. Dalam hal ini, produk-produk Unilever tidak terlalu mahal bagi konsumen, tapi tidak terlampau murah juga.

Unilever pun selalu berhati-hati dalam menerapkan kebijakan penyesuaian harga di pasar. Ini mengingat kebijakan harga produk selalu didasari oleh kemampuan daya beli masyarakat.

Sebagai informasi, Unilever Indonesia mengumumkan laporan kinerja keuangan pada kuartal I 2023. Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 10,60 triliun atau turun 2,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,83 triliun.

Hingga akhir Maret 2023 perseroan membukukan laba Rp 1,40 triliun atau turun 30,69 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,02 triliun.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya