Unilever Indonesia menghasilkan produk dengan kategori Fast Moving Consumer Goods. Saham Unilever Indonesia pertama kali dibuka untuk publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir 2015, Unilever Indonesia menjadi perusahaan terbesar keempat berdasarkan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.
Brand
Unilever Indonesia hadir di tengah masyarakat Indonesia dengan menghadirkan beberapa brand yang sudah tak asing di telinga, Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Royco, Bango dan lainnya.
Raup Untung Meski Pandemi
Pemulihan Ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur pertumbuhan positif, meski belum sesuai harapan yang diinginkan seluruh pemangku kepentingan. Emiten sektor produk konsumsi masih dapat menjaga profitabilitas meski terbatas. Hal ini menjadi bukti berbagai perusahaan tetap mampu menjaga kinerja yang efisien di tengah pandemi.
Salah satu emiten yang berhasil menjaga kinerja yaitu PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever), salah satu pelaku usaha produk konsumsi terbesar di Indonesia.
Dihadapkan dengan pertumbuhan penjualan domestik yang melambat pada triwulan pertama 2021, Unilever masih meraih penjualan bersih sebesar Rp10,3 triliun, dengan kategori makanan menyumbang 3,7 persen pertumbuhan. Meski faktanya, hampir semua kategori produk konsumen masih mengalami pertumbuhan negatif.
Strategi di Tengah Pandemi
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Ira Noviarti menyampaikan, menghadapi pandemi yang berkepanjangan, Perseroan tetap berfokus pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang yang ditentukan oleh tiga prioritas utama yaitu ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesejahteraan karyawan.
"Serta tetap berkontribusi pada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah agar Indonesia segera bangkit lebih kuat pasca pandemi,” ujar Ira Noviarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Pada kuartal I 2021 belum terjadi pembatasan aktivitas masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kondisi ini menciptakan situasi yang kontras pada performa usaha lintas sektor. Meski demikian, Unilever berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun dan peningkatan marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk efisiensi pada operasional perusahaan.
Perusahaan juga berupaya menjaga daya beli agar pemulihan ekonomi bisa semakin positif. Karema itu, beberapa merek unggulan seperti Kecap Bango dan Sahaja kini telah tersedia pada kemasan ekonomis yang diharap mampu mendorong konsumsi masyarakat meski polanya berubah.
"Meski masih penuh tantangan, tahun 2021 juga diharapkan menjadi tahun pemulihan. Dengan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus beriorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, kami optimis bahwa Perseroan dapat mengatasi berbagai tantangan dan siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba,” ujar Ira.
Luncurkan Muslim Centre of Excellence (MCOE)
Strategi lain yang dilakukan Unilever yaitu meluncurkan Muslim Centre of Excellence (MCOE), Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah karena sejalan dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2024.
Secara nasional, pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada sektor industri halal, khususnya produk makanan, farmasi, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga. Lewat Unilever MCOE, Perseroan diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen muslim di Indonesia, dan sekaligus menangkap peluang ekspor ke pasar global.
Dalam paparan virtual peluncuran MCOE Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa penguatan industri halal sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan visi Indonesia maju sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
“Saya menghargai komitmen dan juga keseriusan PT Unilever Indonesia Tbk di dalam melahirkan produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya oleh umat muslim, yaitu produk halal," ujar Sri Mulyani
Berita Terbaru
Bagaimana Cara Cek Asam Urat? Begini Prosedur dan Cara Membaca Hasilnya
Mengulik Tren Busana Raya 2025 di Garis Poetih, Kolaborasi Ivan Gunawan dengan Perancang Modest Fesyen
Soal Pembayaran QRIS Kena PPN 12 Persen, Ini Penjelasan DJP
Inovatif, Perusahaan ini Buat Popok untuk Penonton Konser yang Tak Mau Kehilangan Momen
Polisi Akan Periksa Kondisi Psikologis MS, Istri yang KDRT Suami di Jaktim
Hasil BRI Liga 1 PSM Makassar vs Barito Putera: Menang 3-2, Juku Eja Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan
Ramai Isu Kenaikan PPN 12%, Benarkah Bisa Memicu Inflasi yang Tinggi?
Model Baju Kurung Lebaran 2025, Tampil Simple Namun Elegan
Prabowo Terbitkan Perpres Dewan Pertahanan Nasional, Berikut Tugasnya
Israel Tuduh Paus Fransiskus Terapkan Standar Ganda Usai Kritik Kondisi di Gaza
4 Cara Sederhana Mengatasi Stres Saat Liburan, Wajib Dicoba
686 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Lewat Tol Jelang Libur Natal 2024