Liputan6.com, Jakarta Bursa saham alias wallstreet melonjak memperpanjang kenaikannya karena investor menyambut rilis pendapatan perbankan yang lebih baik dari perkiraan. Kinerja ini mendorong Dow di jalur untuk kenaikan harian terpanjang dalam lebih dari dua tahun.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 366,58 poin atau 1,06 persen, menjadi 34.951,93 poin. Indeks S&P 500 bertambah 32,19 poin atau 0,71 persen, menjadi 4.554,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 108,69 poin atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 14.353,64 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan teknologi dan keuangan memimpin penguatan masing-masing terdongkrak 1,26 persen dan 1,12 persen.
Advertisement
Sementara itu, sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 0,82 persen dan 0,78 persen.
Wallstreet AS berakhir menguat karena musim laporan keuangan kuartal kedua bergulir. Para pedagang mencerna pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan, dengan lebih banyak bank besar melaporkan hasil yang menggembirakan.
Morgan Stanley, Bank of America dan Bank of New York Mellon kompak melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Dengan kebangkitan perbankan investasi dan suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan keuntungan pada kuartal kedua. Ketiga saham tersebut masing-masing melonjak 6,45 persen, 4,42 persen, dan 4,11 persen.
Sementara itu, saham Microsoft naik ke rekor penutupan setelah raksasa teknologi itu menetapkan harga yang lebih tinggi pada perangkat lunak terkait kecerdasan buatan (AI). Sahamnya melonjak 4,0 persen pada Selasa (18/7/2023), membantu Dow mencapai level tertinggi dalam 15 bulan.
Â
Gara-gara Laporan Ekonomi
Musim laporan keuangan kuartal kedua AS ini dengan latar belakang ekonomi yang lebih tangguh dari yang diperkirakan banyak orang.
Secara khusus, pasar kerja tetap sehat, mendukung belanja konsumen, yang juga diuntungkan dari kelebihan uang tunai di neraca rumah tangga dan perlahan-lahan meningkatkan pendapatan riil saat inflasi mereda, menurut analisis yang diterbitkan oleh UBS Global Wealth Management pada Selasa (18/7/2023).
"Akibatnya, data ekonomi AS secara konsisten mengalahkan ekspektasi selama beberapa bulan terakhir, dan kami pikir musim laporan keuangan kuartal kedua cenderung mencerminkan tren ini," kata UBS.
"Wall Street juga didukung oleh hasil Morgan Stanley dan Bank of America yang memberi investor beberapa alasan lebih lanjut untuk optimis di awal musim laporan keuangan. Tentu saja, ini hanya satu rintangan yang diselesaikan tetapi investor akan berharap ini pertanda akan datang," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
Investor juga mencerna data ekonomi terbaru yang dirilis. Biro Sensus AS melaporkan bahwa penjualan ritel naik 0,2 persen dari bulan ke bulan pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,5 persen, menunjukkan bahwa konsumen lebih bijaksana dengan pembelian mereka. Data untuk Mei direvisi naik menjadi 0,5 persen dari 0,3 persen.
Advertisement