Liputan6.com, Jakarta Emas diyakini sebagai salah satu aset menarik. Bahkan, emas juga dianggap sebagai aset yang safe haven di tengah volatilitas pasar.
Associate Director of Business Development BMoney Maria Angleica Siborutorop menuturkan, pada dasarnya harga emas ini akan meningkat pada saat permintaan tergolong tinggi. Artinya, harga emas juga mengalami naik dan turun.
Baca Juga
Namun, ia menjelaskan, emas ini tetap dinilai stabil meskipun harganya bisa mengalami naik dan turun.
Advertisement
"Emas ini aset yang cukup menarik sudah dikenal dari beribu tahun yang lalu," ujar dia dalam acara MoneyBuzz dengan tema Emas: Trengginas di Tengah Volatilitas, Selasa (17/10/2023).
Dia bilang, harga emas yang naik turun ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya konflik di Timur Tengah, US Treasury, bahkan ekspektasi soal kebijakan suku bunga.
"Pada awal Oktober emas cukup melemah, karena ada berita soal US Treasury yield, pertengahan Oktober ini ada konflik Hamas-Israel harga emas naik dan ekspektasi suku bunga the Fed menyebabkan harga emas naik,"kata dia.
Sementara itu, harga emas di Indonesia mengacu pada emas internasional. Sehingga, dihitung berdasarkan konversi USD atau dolar AS ke Rupiah. "Kalau Rupiah melemah, emas menguat. Kalau Rupiah menguat, emas turun," imbuhnya.
Keunggulan Emas
Meski demikian, ia juga menjelaskan soal keunggulan investasi emas di tengah volatilitas yang terjadi. "Pertama, emas itu aset yang stabil, rendah risiko, jadi di saat ada kebingungan pasar kemana biasanya ke emas," kata dia
Kedua, saat ini ada yang namanya emas digital. Jadi, investor bisa lebih mudah untuk membelinya, transaksinya cepat melalui online platform dan beli dimana aja, salah satunya B Money. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir menyimpan aset emas yang telah dibeli.
Ketiga, bagi investor pemula bisa membeli emas dari harga yang paling rendah atau jumlah yang kecil.
Advertisement