Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan Senin (29/1/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik yang melesat dan mayoritas sektor saham menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.137,08. Pada pukul 09.03 WIB, IHSG naik 0,43 persen ke posisi 7.167. Indeks LQ45 bertambah 0,32 persen ke posisi 954. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.173,85 dan terendah 7.144,31. Sebanyak 191 saham menguat dan 153 saham melemah. 248 saham menguat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 60.973 kali dengan volume perdagangan 710,3 juta. Nilai transaksi harian saham Rp 389,4 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.809.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melesat. Sektor saham energi bertambah 0,51 persen, sektor saham basic menguat 0,69 persen, sektor saham industri naik 0,02 persen dan sektor saham nonsiklikal menguat 0,02 persen.
Sektor saham keuangan bertambah 0,75 persen, sektor saham properti mendaki 0,09 persen, sektor saham teknologi melesat 0,37 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,19 persen dan sektor saham transportasi meroket 0,73 persen.
Sementara itu, sektor saham industri turun 0,04 persen, sektor saham siklikal susut 0,03 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,28 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,2 persen ke posisi Rp 83 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 82 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 83 dan terendah Rp 81 per saham.
Total frekuensi perdagangan 1.530 kali dengan volume perdagangan 1.157.335 saham. Nilai transaksi Rp 9,5 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,6 persen ke posisi 7.137 di tengah sentimen di pasar valas dan obligasi.
Di sektor perbankan, bank-bank besar hadapi peningkatan tekanan jual dari investor asing. Saham BBNI naik 0,5 persen, mengungguli saham bank lainnya. Saham BMRI naik 0,4 persen dan saham BBCA merosot 1,6 persen. Saham BBRI tergelincir 1,8 persen.
Di sektor komoditas, saham grup Barito melemah. Saham BRPT susut 2,8 persen, saham TPIA merosot 2,3 persen dan saham BREN tergelincir 1 persen. Sementara itu, saham ritel mempertahankan kinerja yang kuat dengan saham MAPA melambung 2,6 persen dan saham ERAA bertambah 0,5 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham KDSI meroket 18,40 persen
- Saham SRAJ meroket 17,12 persen
- Saham SURI meroket 10 persen
- Saham HILL meroket 9,57 persen
- Saham SULI meroket 7,63 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SOTS merosot 23,04 persen
- Saham SMLE merosot 22,03 persen
- Saham FOOD merosot 11,20 persen
- Saham WIDI merosot 9,80 persen
- Saham KARW merosot 8,57 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LMAX tercatat 23.629 kali
- Saham CGAS tercatat 11.662 kali
- Saham PTMP tercatat 8.130 kali
- Saham NICE tercatat 5.683 kali
- Saham BDKR tercatat 4.954 kali
Â
 Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 111,9 miliar
- Saham TPIA senilai Rp 52,2 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 45,5 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 43,8 miliar
- Saham NATO senilai Rp 48,6 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas pada Senin, 29 Januari 2024 seiring dengan penguatan di Dow Jones setelah rilis core PCE US bulan Des (YoY) yang menurun. Level resistance 7.160-7.200 dan support 7.075-7.100.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (29/1/2024):
1. BBRI: Spec Buy
Beli di 5425, cutloss jika break di bawah 5350.
Jika tidak break di bawah 5350, potensi naik dengan area jual di 5500- 5550 short term.
Â
2. LPPF: Spec Buy
Beli di 2050, cutloss jika break di bawah 2000.
Jika tidak break di bawah 2050, potensi naik dengan area jual di 2130- 2170 short term.
Â
3. ERAA: Spec Buy
Beli di 408, cutloss jika break di bawah 402.
Jika tidak break di bawah 408, potensi naik dengan area jual di 420- 424 short term.
Â
4. ACES: Spec Buy
Beli di 810, cutloss jika break di bawah 800.
Jika tidak break di bawah 810, potensi naik dengan area jual di 840- 860 short term.
Â
5. EXCL: Spec Buy
Beli di 2330, cutloss jika break di bawah 2280.
Jika tidak break di bawah 2330, potensi naik dengan area jual di 2370- 2420 short term.
Â
6. AMMN: Spec Buy
Beli di 7300, cutloss jika break di bawah 7000.
Jika tidak break di bawah 7300, potensi naik dengan area jual di 7500- 7700 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan saham Senin pagi (29/1/2024) menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) dan inflasi di wilayah tersebut pada pekan ini.
Dikutip dari CNBC, investor juga akan mengamati keputusan suku bunga pertama the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS pada 2024 yang akan rilis Rabu, 31 Januari 2024 di Amerika Serikat (AS).
Adapun peristiwa penting pekan ini adalah angka aktivitas pabrik China pada Januari dan inflasi kuartal IV Australia pada Rabu pekan ini. Data ini akan menjadi kumpulan data penting terakhir sebelum pertemuan Reserve Bank of Australia pada 5 Februari 2024.
Pada Rabu pekan ini, Taiwan dan Hong Kong juga akan merilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal IV.
Di Australia, indeks ASX 200 cenderung mendatar. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,46 persen. Indeks Topix mendaki hampir 1 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,47 persen, dan indeks Kosdaq tergelincir 0,16 persen.
Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 16.084, menunjukkan pembukaan lebih kuat dari penutupan perdagangan indeks Hang Seng sebelumnya di posisi 15.952,23.
Di wall street, tiga indeks acuan cenderung beragam. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,07 persen dan 0,36 persen, serta menghentikan kenaikan dalam enam hari berturut-turut. Koreksi ini juga menandai mundurkan indeks S&P 500 dari penutupan tertinggi sepanjang masa.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS tumbuh 0,2 persen pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya dan 2,9 persen secara tahunan. Ekonom yang disurvei Dow Jones prediksi kenaikan masing-masing 0,2 persen dan 3 persen.
Di sisi lain, laporan PCE pada Jumat pekan ini muncul sehari setelah data produk domestik bruto (PDB) menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal IV. Selain itu, memperkuat harapan investor kalau perekonomian telah menghindari resesi yang mendalam.
Advertisement