BRIS Siapkan Belanja IT Sebesar Rp 1,5 Triliun di 2024

BSI juga membeli beberapa perangkat stabilisasi infrastructure, serta untuk kepentingan business development termasuk digital dan seterusnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2024, 14:48 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 14:48 WIB
FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyiapkan belanja modal Rp 1,5 triliun untuk IT. Besaran itu naik signifikan dari belanja IT yang dianggarkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan & Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho menjabarkan, pada 2022 BSI menganggarkan belanja IT sebesar Rp 350 miliar. Angka itu naik pada 2023 menjadi RP 1,32 triliun.

Belanja IT ini utamanya dialokasikan untuk empat area utama. DI antaranya untuk area security, belanja infrastructure.

BSI juga membeli beberapa perangkat stabilisasi infrastructure, serta untuk kepentingan business development termasuk digital dan seterusnya.

"Nah tahun 2024 ini kemarin sudah sepakat di manajemen, kita tambah lagi. Jadi kita spend IT tahun 2024 kita budgetkan Rp 1,5 triliun yang artinya sudah lebih besar lagi dari tahun 2023," jelas Ade dalam paparan kinerja BSI, Kamis (1/2/2024).

Nantinya, belanja IT tahun ini utamanya akan dialokasikan untuk area business enablers, setelah sebelumnya belanja IT 2023 lebih fokus pada area security.

"Jadi ini yang kita harapkan kombinasi antara solusi yang lengkap dengan security yang baik dengan spend yang cukup besar ini mudah-mudahan memang bisa membawa bank ini sebagai salah satu bank terbaik untuk IT practice," imbuh Ade.

Kinerja

BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil membukukan kinerja solid untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

BSI berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia.

Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88 persen (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga akhir 2023.

kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 6,3 juta orang dimana pembukaan rekening online onboarding (OOB) mencapai 86 persen.

Untuk meningkatkan layanan BSI di seluruh Indonesia, saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, 2.564 mesin ATM dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart yang siap melayani masyarakat Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya