IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin Penguatan

Sempat menghijau, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2024, 09:57 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 09:57 WIB
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin Penguatan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Jumat (7/6/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Jumat (7/6/2024). Sempat dibuka menguat, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.974,89. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG melemah tipis 0,04 persen ke posisi 6.971. Indeks LQ45 turun 0,13 persen ke posisi 890. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.994,11 dan terendah 6.967,65. Sebanyak 240 saham menguat dan 155 saham melemah. 173 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 159.131 kali dengan volume perdagangan 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.234.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal susut 0,03 persen dan sektor saham keuangan turun 0,20 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,31 persen, sektor saham basic melambung 0,89 persen, sektor saham industri naik tipis 0,18 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan menguat 0,19 persen, sektor saham properti bertambah 0,72 persen, sektor saham teknologi naik 0,33 persen, sektor saham infrastruktur melambung 0,39 persen dan sektor saham transportasi naik 1,29 persen. Sektor saham transportasi mencatat penguatan terbesar.

Pada awal sesi perdagangan, saham BBRI merosot 1,33 persen ke posisi Rp 4.440 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.490 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 per saham dan terendah Rp 4.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.970 kali dengan volume perdagangan 600.803 saham. Nilai transaksi Rp 268,6 miliar.

Review IHSG

Mengutip riset Ashmore Asset Management, IHSG menguat 0,4 persen dan berada di bawah level 7.000. Sentimen pasar tetap hati-hati karena wall street hadapi hasil kuartal I yang lemah, ditambah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan ketidakpastian makro ekonomi.

Saham bank besar mencatat kenaikan antara lain saham BBNI bertambah 3,5 persen, saham BMRI naik 2,9 persen, saham BBRI menguat 2,3 persen, dan saham BBCA naik tipis 0,3 persen. Kenaikan harga saham bank itu melanjutkan kenaikan dari posisi terendah baru-baru ini.

Adapun pemulihan di sektor komoditas usai koreksi harga disebabkan oleh keputusan FTSE untuk membatalkan masuknya BREN. Saham NCKL naik 2,8 persen, dan memimpin kenaikan, diikuti saham MDKA bertambah 1,7 persen.

Top Gainers-Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PEGE melambung 31,87 persen
  • Saham AGAR melambung 24,67 persen
  • Saham BMBL melambung 16,67 persen
  • Saham INTD melambung 14,29 persen
  • Saham WIDI melambung 11,11 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham SOHO merosot 11,11 persen
  • Saham IBOS merosot 9,63 persen
  • Saham SURI merosot 9,29 persen
  • Saham FLMC merosot 9,09 persen
  • Saham MPMX merosot 8,49 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 300 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 141,6 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 112 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 83,4 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 80,8 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ATLA tercatat 11.560 kali
  • Saham BBRI tercatat 8.972 kali
  • Saham BDKR tercatat 6.476 kali
  • Saham GOTO tercatat 6.169 kali
  • Saham SATU tercatat 6.049 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan setelah Bank Sentral Eropa atau ECB memangkas suku bunga 25 basis poin (pertama sejak 2019), dan initial jobless claim US yang lebih tinggi dari proyeksi yang bisa jadi pertimbangan the Federal Reserve (the Fed) untuk cut rate di sekitar September hingga akhir tahun.

“Level support IHSG di 6.870-6.950, sedangkan level resistance berada di 7.040-7.080,” kata dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (7/6/2024):

1. MEDC: Spec Buy

Beli di 1330, cutloss jika break di bawah 1300.

Jika tidak break di bawah 1300, potensi naik ke 1370-1410 short term.

 

2. ESSA: Spec Buy

Beli di 710, cutloss jika break di bawah 675.

Jika tidak break di bawah 710, potensi naik ke 740-770 short term.

 

3. BBCA: Buy on Weakness

Beli di 9450, cutloss jika break di bawah 9350.

Jika tidak break di bawah 9350, potensi naik ke 9525-9675 short term.

 

4. BRPT: Spec Buy

Beli di 960, cutloss jika break di bawah 930.

Jika tidak break di bawah 960, potensi naik ke 1005-1020 short term.

 

5. INCO: Spec Buy

Beli di 4400, cutloss jika break di bawah 4300.

Jika tidak break di bawah 4400, potensi naik ke 4570-4670 short term.

 

6. TINS: Spec Buy

Beli di 810, cutloss jika break di bawah 760.

Jika tidak break di bawah 810, potensi naik ke 840-870 short term.

Bursa Saham Asia pada 7 Juni 2024

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, (7/6/2024). Investor menanti data ekonomi utama dari China dan mencerna gaji di Jepang. Selain itu, pasar juga menilai penurunan suku bunga bank sentral Eropa.

Mengutip CNBC, ekspor China pada Mei akan melonjak 6 persen YoY, menurut jajak pendapat ekonom Reuters, naik dari kenaikan 1,5 persen yang terlihat pada April. Impor diprediksi naik 4,2 persen YoY, lebih lambat dibandingkan kenaikan 8,4 persen pada April 2024.

Selain itu, Jepang juga merilis angka pengeluaran rumah tangga pada April, sebuah metrik utama untuk menilai apakah “siklus baik” yang diharapkan Bank of Japan berupa kenaikan upah dan harga sedang berlangsung.

Adapun rata-rata pengeluaran konsumsi bulanan rata-rata per rumah tangga pada April sebesar 313.300 yen, naik 3,4 persen secara nominal dan naik 0,5 persen secara riil. Hal ini menandai kenaikan pertama dalam belanja rumah tangga riil sejak Februari 2023.

Gaji pada April adalah hal penting untuk diperhatikan karena kenaikan upah biasanya mulai berlaku pada bulan ini ketika perusahaan-perusahaan Jepang memulai kembali laporan keuangannya.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,19 persen. Indeks Topix merosot 0,15 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,77 persen seiring investor kembali aktif transaksi usai libur. Indeks Kosdaq melambung 0,95 persen. Indeks Hang Seng naik 0,33 persen. Indeks CSI 300 melemah. Indeks ASX 200 menguat 0,15 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya