Laba Energi Mega Persada Tumbuh 26,19% pada Semester I 2024

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat penjualan tumbuh 5,44 persen dan laba naik 26,19 persen pada semester I 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Agu 2024, 17:25 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 17:25 WIB
Laba Energi Mega Persada Tumbuh 26,19% pada Semester I 2024
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba pada semester I 2024.(Foto: PT Energi Mega Persada Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba pada semester I 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan USD 201,9 juta atau sekitar Rp 3,28 triliun (kurs Rp 16.254,00 per USD), naik 5,44 persen dibandingkan penjualan semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 191,47 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan pada semester I 2024 naik menjadi USD 137,26 juta dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar USD 123,69 juta. Alhasil, perseroan membukukan laba kotor sebesar USD 64,64 juta pada semester I 2024, turun dibanding laba kotor semester I 2023 yang sebesar USD 67,78 juta.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban usaha sebesar USD 10,5 juta. Sehingga perseroan menyisakan laba usaha USD 54,14 juta. Meski begitu, perseroan berhasil menekan beban lain-lain dari USD 14,58 juta pada semester I 2023 menjadi USD 10,98 juta pada semester I 2024.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 33,53 juta atau sekitar Rp 545,07 miliar. Laba itu naik 26,19 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 26,57 juta.

EBITDA pada semester I 2024 juga naik 10 persen menjadi USD 114,66 juta dibanding USD 125,74 juta yang dicatatkan pada semester I 2023.

"Kenaikan dalam penjualan bersih, EBITDA, dan laba bersih pada periode semester I 2024, terlepas dari fluktuasi harga minyak dunia. Peningkatan kinerja tersebut didukung oleh kenaikan produksi minyak dari aset Siak dan Kampar (Riau, Sumatera), yang memberikan kontribusi sebesar 2.300 barel minyak per hari," ujar Direktur Utama & CEO PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie, dikutip Jumat (2/8/2024).

 

 

 

Aset Perseroan

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akuisisi 100 persen kepemililan di PT Sulawesi Regas Satu (SRGS). SRGS memiliki kontrak untuk sewakan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) pada  27 Juni 2023. (Foto: Energi Mega Persada/EMP)
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akuisisi 100 persen kepemililan di PT Sulawesi Regas Satu (SRGS). SRGS memiliki kontrak untuk sewakan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) pada 27 Juni 2023. (Foto: Energi Mega Persada/EMP)

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 tercatat sebesar USD 1,52 miliar, naik dari 1,37 USD pada akhir tahun lalu. Liabilitas ikut naik menjadi USD 900,13 juta dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD 783,65 juta.

Sementara ekuitas hingga 30 Juni 2024 naik menjadi USD 618,15 juta dibanding posisi Desember tahun lalu yang tercatat sebesar USD 585,1 juta.

Saat ini EMP mengoperasikan 13 aset minyak dan gas yang ada di Indonesia dan Mozambique dengan jumlah cadangan gross terbukti dan terukur yang cukup signifikan, yaitu sebesar 46,7 juta barel minyak dan 1.051 miliar kaki kubik gas. EMP akan melanjutkan usahanya untuk meningkatkan produksi migasnya dari aset-aset yang sudah dioperasikan, dan juga untuk segera mengkomersialisasikan sumber dayanya melalui percepatan aktivitas eksplorasi dan pengembangan.

 

Kinerja Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah menyampaikan kinerja produksi dan keuangan untuk kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Penjualan bersih turun 6% menjadi USD 97 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun (kurs Rp 16.193,60 per USD), dari USD 103 juta pada kuartal I 2023.

Sementara penjualan turun, beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 naik menjadi USD 64,1 juta dibanding USD 62,96 juta pada kuartal I 2023. Sehingga laba kotor pada kuartal I 2024 terpangkas menjadi USD 33,18 juta dari USD 40,36 juta.

Pada kuartal I 2024, perseroan membukukan beban usaha lebih tinggi yakni USD 5,55 juta dibanding USD 3,48 juta pada kuartal I 2023. Beban lain-lain naik menjadi USD 13,07 jut pada kuartal I 2024 dai USD 7,52 juta pada kuartal I 2023.

Namun demikian, perseroan membukukan manfaat dari pajak penghasilan sebesar USD 3,12 juta pada kuartal I 2024. Pada Periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan beban pajak penghasilan sebesar USD 11,87 juta.

Alhasil, perseroan laba bersih pada kuartal I 2024 meningkat walaupun sebesar 1% dari USD 17,4 menjadi USD 17,6 juta atau sekitar Rp 286,38 miliar. EBITDA mengalami sedikit kenaikan sebesar 2% dari USD 64 juta ke USD 65 juta.

Aset sampai dengan akhir MAret 2024 naik menjadi USD 1,42 miliar dari USD 1,37 miliar pada Desember 2023. Liabilitas naik menjadi USD 820,56 juta dari USD 783,65 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas pada Maret 2024 naik menjadi USD 602,56 juta dibanding USD 585,1 juta pada Desember 2023.

 

 

Produksi Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Produksi minyak dan gas perseroan juga menunjukan kinerja yang cukup konsisten dari tahun ke tahun. Produksi minyak bersih meningkat 2% dari 6.135 barel per hari menjadi 6.267 barel per hari. Produksi gas bersih turun hanya 3% dari 154 juta kaki kubik per hari menjadi 149 juta kaki kubik per hari. Harga jual rata-rata minyak dan gas Perusahaan juga cukup konsisten dari tahun ke tahun masing-masing di level USD 80 per barel dan USD 6,3 per mcf.

CEO PT Energi Mega Persada Tbk ,Syailendra S. Bakrie mengingatkan, perseroan baru saja menyelesaikan transaksi akuisisi aset Siak dan Kampar (Riau, Sumatera) di minggu terakhir bulan Maret 2024 lalu. Kedua aset tersebut memproduksikan sekitar 2.300 barel minyak per hari.

"Kinerja dari kedua aset ini akan terkonsolidasi secara penuh kedalam portfolio kami pada periode Q2 2024 ini," kata dia.

Selain melakukan ekspansi dengan mengakuisisi aset baru, perseroan juga berusaha untuk terus meningkatkan produksi secara organik sehingga bisa berdampak positif terhadap membaiknya kinerja keuangan perseroan hingga akhir tahun.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya