IHSG Berpeluang Melesat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 7 Agustus 2024

Analis prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.023,6.914 dan level resistance 7.207,7.298 pada perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Agu 2024, 07:14 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 07:14 WIB
IHSG Berpeluang Melesat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 7 Agustus 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (7/8/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (7/8/2024). IHSG akan menguji posisi 7.176-7.218.

IHSG naik 0,99 persen ke posisi 7.129 disertai dengan munculnya volume pembelian pada Selasa, 6 Agustus 2024. Namun, penguatan IHSG tertahan oleh cluster moving average (MA) 60 harian dan MA200.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG berada pada bagian dari wave © dari wave 2 sehingga penguatan IHSG akan berlangsung dalam jangka pendek. IHSG akan menguji ke 7.176-7.218 sebagai target berikutnya.

"Waspadai akan koreksi dari IHSG yang akan menguji rentang 6.949-7.026,” tutur dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.023,6.914 dan level resistance 7.207,7.298.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA200 dengan volume rendah.

“Jika mampu breakout garis MA 200, IHSG berpeluang kembali rebound dan menguji resistance garis MA20,” ujar Wafi.

Ia menambahkan, jika tidak mampu breakout garis MA200, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk konfirmasi fase bearishnya.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200,” kata Wafi.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.030-7.170.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Jafpa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).

Rekomendasi Teknikal

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness

Saham AUTO menguat 1,90% ke 2.140 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 2.020 sebagai stoplossnya, posisi AUTO saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehinga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2.080-2.120

Target Price: 2.270, 2.410

Stoploss: below 2.020

 

2.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness

Saham BRPT terkoreksi ke 1.015 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami memperkirakan posisi BRPT saat ini sedang berada di akhir wave ii dari wave (c), sehingga koreksi BRPT akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 955-1.000

Target Price: 1.110, 1.205

Stoploss: below 900

 

3.PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) - Buy on Weakness

Saham DSNG menguat 3,57% ke 725 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi DSNG diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] dari wave 3, sehingga DSNG masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 695-715

Target Price: 745, 765

Stoploss: below 675

 

4.PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) - Spec Buy

Saham ULTJ menguat 0,53% ke 1.885 disertai munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA60.

"Selama masih mampu berada di atas 1.855 sebagai stoplossnya, maka posisi ULTJ saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave v dari wave (iii)," kata dia.

Spec Buy: 1.865-1.880

Target Price: 1.950, 2.040

Stoploss: below 1.855

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 6 Agustus 2024

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada perdagangan Selasa, 6 Agustus 2024 usai alami koreksi tajam pada Senin, 5 Agustus 2024.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,99 persen ke posisi 7.129,21. Indeks LQ45 naik 0,95 persen ke posisi 899,18. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.167,26 dan level terendah 7.066,50. Sebanyak 370 saham menguat sehingga angkat IHSG. 208 saham melemah dan 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 936.887 kali dengan volume perdagangan 12,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.160. Investor asing jual saham Rp 114,79 miliar. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 299,10 miliar.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,08 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 1,62 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 1,38 persen, sektor saham basic menguat 0,72 persen, dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,74 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,92 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,58 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,94 persen, sektor saham properti melesat 0,78 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi naik 0,10 persen dan sektor saham transportasi mendaki 1,22 persen.

Pada Selasa pekan ini, saham BBRI naik 1,5 persen ke posisi Rp 4.600 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.550 per saham. Harga saham BBRI berada di level terendah Rp 4.650 dan level terendah Rp 4.520 per saham. Total frekuensi perdagangan 38.465 kali dengan volume perdagangan 2.410.175 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

 

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia rebound dari sebelumnya mengalami koreksi yang dalam.

“Rebound tersebut tampaknya dipengaruhi oleh perkembangan seputar spekulasi pasar sehubungan dengan The Fed yang kemungkinan besar akan segera melakukan pemangkasan suku bunga akibat perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS),” demikian seperti dikutip.

Sikap pasar tersebut dilatarbelakangi dari pernyataan Presiden The Fed San Francisco Mary Daly yang mengatakan bahwa The Fed terbuka untuk memangkas suku bunga acuan apabila perlu, dan menekankan perlunya pendekatan proaktif terhadap kebijakan, tentunya hal tersebut suatu harapan bagi pasar, sebagai upaya The Fed untuk menghindari kemungkinan resesi AS.

Di sisi lain, kecemasan perang di Timur Tengah sedikit menurun, yang mana pasar memiliki pandangan adanya upaya dari negara-negara tersebut untuk menahan konflik yang meluas.

Pandangan tersebut didasarkan oleh sikap pemerintah Iran yang menghindari konflik semakin meluas, yang merujuk pernyataan juru bicara kementerian luar negeri Iran, Iran tidak ingin meningkatkan ketegangan regional, namun, Iran meyakini perlunya menghukum Israel untuk mencegah ketidakstabilan lebih lanjut.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi berada pada level 5,05 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2024, atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi yang hanya sebesar 5 persen (yoy), yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid, sehingga memberikan katalis positif dan meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.

Hal tersebut juga memberikan indikasi ekonomi dalam negeri tetap kuat dan resilien didukung oleh kuatnya permintaan domestik, konsumsi, dan investasi di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih dibayangi terkontraksi.

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya