Liputan6.com, Jakarta - PT Net Visi Media Tbk, induk usaha lembaga penyiaran Net mengubah nama Perseroan menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk (MDTV).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (14/11/2024), pergantian nama itu telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 November 2024. RUPSLB menyetujui perubahan nama Perseroan PT Net Visi Media Tbk menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk yang disahkan melalui
Advertisement
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0072157.AH.01.02.TAHUN 2024. Transformasi ini merupakan bagian dari langkah strategis perseroan FILM yang telah mengakuisisi 80,05 persen saham NETV.
Advertisement
RUPSLB juga menyetujui pergantian susunan jajaran komisaris dan direksi. RUPSLB Perseroan mengangkat Halim Lie sebagai Direktur Utama MDTV yang baru menggantikan Manoj Dhamoo Punjabi. Adapun Manoj Punjabi menjadi Komisaris Utama MDTV.
Berikut susunan dewan direksi dan komisaris MDTV:
Dewan Komisaris:
Manoj Dhamoo Punjabi – Komisaris Utama
Shania Manoj Punjabi – Komisaris
Sanjeva Advani – Komisaris
Rommy Fibri Hardiyanto – Komisaris Independen
Dewan Direksi:
Halim Lie – Direktur Utama
Surya Hadiwinata – Direktur
Priyadarshi Anand – Direktur
Esmal Diansyah – Direktur
Komisaris Utama MDTV, Manoj Dhamoo Punjabi menuturkan, penunjukkan Halim Lie sebagai Direktur Utama MDTV melalui RUPSLB tentu menjadi langkah strategis Perseroan dalam mengembangkan kinerja MDTV.
“Figur Halim Lie bukan merupakan figur baru dalam ekosistem industri penyiaran. Beliau memiliki pengalaman mengembangkan Lembaga penyiaran besar, seperti SCTV, Indosiar, dan RCTI, di tier 1 industri,” Manoj Dhamoo Punjabi.
Perkuat Industri Kreatif
Sebagai Direktur Utama, Halim Lie juga akan dibantu jajaran direksi yang memiliki banyak pengalaman dalam industri penyiaran maupun konten kreatif Indonesia. Mulai dari Esmal Diansyah yang berpengalaman di media penyiaran swasta nasional RCTI, SCTV, ANTV, dan INews.
Selain itu, Surya Hadiwinata yang sebelumnya juga sudah menjadi Direktur NETV dan berpengalaman di EMTEK Group dan INews, hingga akuntan profesional Priyadarshi Anand yang memiliki pengalaman di sejumlah perusahaan. Di jajaran Komisaris, Manoj Dhamoo Punjabi sebagai Komisaris Utama MDTV, juga akan didampingi oleh Shania Manoj Punjabi dan Sanjeva Advani sebagai Komisaris, serta Rommy Fibri Hardiyanto sebagai Komisaris Independen.
Manoj Dhamoo Punjabi menuturkan, perubahan ini merupakan langkah visioner untuk membawa perusahaan semakin unggul dalam penyiaran dan media kreatif. “Dengan tim yang solid, kami percaya bahwa MDTV akan memberikan kontribusi besar dalam memperkuat industri kreatif di Indonesia,” ujar Manoj Dhamoo Punjabi.
Advertisement
Buka Peluang
Halim Lie menambahkan, sinergi strategis bersama PT MD Entertainment Tbk. akan membuka peluang besar bagi MDTV dalam menciptakan konten inovatif.
"Dengan perubahan nama, kepemimpinan, serta dukungan keuangan yang kuat, PT MDTV Media Technologies Tbk. siap mengembangkan inovasi di industri penyiaran dan memperkaya pengalaman hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kualitas siaran dan mempersembahkan konten yang relevan serta menghibur bagi pemirsa kami,” kata Halim Lie.
Saat ini PT MD Entertainment Tbk. (FILM) menjadi investor strategis terbesar setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) NETV yang diselenggarakan awal Oktober 2024 di Jakarta. Aksi korporasi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi usaha melalui penguatan struktur keuangan dan menghadirkan konten kreatif yang lebih beragam.
Sah, MD Entertainment jadi Pengendali Baru Net TV
Sebelumnya, PT MD Entertainment Tbk (FILM) resmi mengambil alih PT Net Visi Media Tbk (NETV) melalui penambahan modal melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Dalam rangkaian aksi korporasi tersebut, PT MD Entertainment Tbk (FILM) akan menjadi investor strategis terbesar setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) NETV yang diselenggarakan pada Selasa, 8 Oktober 2024 kemarin.
Langkah tersebut ditujukan untuk memperkuat struktur keuangan dan membangun sinergi operasional untuk meningkatkan daya saing dalam industri penyiaran nasional. RUPSLB juga menyetujui rencana perseroan untuk melaksanakan penggabungan saham (reverse stock split). Menurut CEO NETV, Deddy Hariyanto, investasi dan kolaborasi dengan FILM menjadi tonggak penting bagi NETV untuk memaksimalkan potensi usaha melalui penguatan struktur keuangan dan menghadirkan konten kreatif yang lebih beragam.
“Penambahan modal NETV oleh FILM merupakan langkah strategis yang membawa dampak positif bagi industri penyiaran nasional, khususnya bagi NET. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki masing-masing perusahaan di industri kreatif dan hiburan, kami optimis sinergi ini akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan dan inovasi," ujar Deddy dalam keterbukaan keterangan resmi, dikutip Rabu (9/10/2024).
Advertisement
Rangkaian Aksi Korporasi
Rangkaian aksi korporasi ini diawali dengan melaksanakan penggabungan saham dengan rasio 2:1, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan PMTHMETD dengan menerbitkan sejumlah saham baru Seri B dengan nominal Rp 50 per saham. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan memperoleh tambahan pendanaan modal kerja.
Sebagai investor strategis, FILM tidak hanya berperan dalam menyediakan pendanaan tetapi juga dalam menyediakan materi program yang menarik bagi pemirsa televisi. Keahlian FILM dalam bidang produksi konten merupakan sinergi yang melengkapi kemampuan NETV dalam bidang penyiaran televisi serta media pada umumnya.
“FILM adalah entitas yang telah terbukti memiliki pengalaman dan memiliki kinerja positif di industri media dan hiburan. Dengan masuk nya FILM ke NETV, kami memastikan NETV memiliki posisi keuangan yang lebih kuat dan sehat, menjadi landasan bagi kami untuk terus berkembang sebagai salah satu media penyiaran terdepan di Indonesia,” jelas Deddy.
Selain langkah penggabungan saham (reverse stock split) dan PMTHMETD, dalam RUPSLB NETV kemarin, pemegang saham juga menyetujui pengajuan pengunduran diri pengurus Perseroan, serta pengangkatan pengurus baru Perseroan, yang akan berlaku efektif setelah tercatatnya FILM sebagai pemegang saham mayoritas.