ARA Bertubi-tubi, Bursa Gembok Saham DATA

Saham PT Remala Abadi Tbk mencatatkan kenaikan signifikan sejak 20 Januari 2025. Saat itu, saham DATA sentuh autoreject atas (ARA) dengan kenaikan 25 persen ke posisi 1.225 dari penutupan sebelumnya di posisis 980.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2025, 20:27 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 20:27 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Bursa telah mengumumkan adanya peningkatan harga saham DATA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA) pada 21 Januari 2025. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Remala Abadi Tbk (DATA). Penghentian sementara saham DATA lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DATA pada perdagangan tanggal 16 Januari 2025,” mengutip pengumuman Bursa, Kamis (23/1/2025).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Remala Abadi Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DATA.

Sebelum suspensi, Bursa telah mengumumkan adanya peningkatan harga saham DATA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA) pada 21 Januari 2025. Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Gerak Saham DATA

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham DATA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Saham PT Remala Abadi Tbk mencatatkan kenaikan signifikan sejak 20 Januari 2025. Saat itu, saham DATA sentuh autoreject atas (ARA) dengan kenaikan 25 persen ke posisi 1.225 dari penutupan sebelumnya di posisis 980.

Penguatan berlanjut pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, saham DATA sentuh auto reject atas dengan kenaikan 24,90 persen ke posisi 1.530. Pada Rabu, 22 Januari 2025, saham DATA kembali naik hingga ke posisi 1.910.

Akuisisi Oleh Grup Djarum

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Kenaikan harga saham DATA terjadi di tengah kabar akuisisi oleh Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek, yang merupakan entitas anak tidak langsung yang dikendalikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Aksi korporasi ini terjadi setelah pemegang saham pengendali DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham Iforte Solusi Infotek.

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menjelaskan, kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.

"Perjanjian ini akan menjadi acuan kedua belah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

 

Strategi Usai Akuisisi

Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Dengan demikian, perseroan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

“Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai manajemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan broadband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte,” tambah Richard Kartawijaya.

Adapun, bagi iforte, seperti yang tertera dalam pengumuman negosiasi, aksi akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis secara grup di bidang digital infrastruktur telekomunikasi. Setelah Rencana Pengambilalihan selesai dilaksanakan, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya