Prinsip membeli saham ketika harga turun tampaknya diterapkan orang sejumlah kalangan masyarakat kaya di tanah air. Paling tidak aksi beli saham dilakukan dua orang terkaya Indonesia, Garibaldi Thohir dan Harry Tanoesoedibjo.
Dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, (25/6/2013), Garibaldi Thohir dilaporkan telah membeli 1 juta saham perusahaan batubara PT Adaro Energi Tbk (ADRO).
Corporate Secretary Adaro, Devindra Ratzarwin mengungkapkan, Garibaldi membeli saham ADRO di harga Rp 1.240 per saham. Artinya, salah satu orang terkaya Indonesia versi Forbes ini merogoh kocek sendiri sebesar Rp 1,24 miliar.
Garibaldi dilaporkan membeli saham ADRO dengan tujuan investasi dan dilakukan pada 24 April 2013.
Selain Garibaldi, pengusaha pemilik media di tanah air, Harry Tanoesoedibjo juga diketahui telah membeli saham PT MNC Land Tbk (KPIG).
Lebih banyak dari Garibaldi, Hary Tanoe diketahui memborong saham KPIG sebanyak 129.591.153 saham. Transaksi yang dilakukan pada harga Rp 1.520 per saham itu membuat Hary Tanoe harus merogoh kocek hingga Rp 196,97 miliar.
Transaksi yang dilakukan pada 20 Juni 2013 tersebut dilakukan dalam bagian pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). (Shd)
Dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, (25/6/2013), Garibaldi Thohir dilaporkan telah membeli 1 juta saham perusahaan batubara PT Adaro Energi Tbk (ADRO).
Corporate Secretary Adaro, Devindra Ratzarwin mengungkapkan, Garibaldi membeli saham ADRO di harga Rp 1.240 per saham. Artinya, salah satu orang terkaya Indonesia versi Forbes ini merogoh kocek sendiri sebesar Rp 1,24 miliar.
Garibaldi dilaporkan membeli saham ADRO dengan tujuan investasi dan dilakukan pada 24 April 2013.
Selain Garibaldi, pengusaha pemilik media di tanah air, Harry Tanoesoedibjo juga diketahui telah membeli saham PT MNC Land Tbk (KPIG).
Lebih banyak dari Garibaldi, Hary Tanoe diketahui memborong saham KPIG sebanyak 129.591.153 saham. Transaksi yang dilakukan pada harga Rp 1.520 per saham itu membuat Hary Tanoe harus merogoh kocek hingga Rp 196,97 miliar.
Transaksi yang dilakukan pada 20 Juni 2013 tersebut dilakukan dalam bagian pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). (Shd)