Mayoritas Saham LQ45 Melemah Jelang Akhir Tahun

Sebagian besar saham-saham masuk LQ45 mencatatkan penurunan hingga pekan keempat November 2013.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Des 2013, 18:20 WIB
Diterbitkan 09 Des 2013, 18:20 WIB
harga-saham-130815b.jpg
Sebagian besar imbal hasil saham-saham yang masuk indeks saham LQ45 mencatatkan penurunan hingga pekan keempat November 2013. Hanya 18 saham yang mencatatkan imbal hasil positif dari 45 saham yang masuk indeks saham LQ45. Sentimen makro ekonomi Indonesia dan rencana pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen negatif ke bursa saham termasuk LQ45.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, sebagian besar saham masuk LQ45 mengalami penurunan seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu karena isu tapering atau penggurangan stimulus moneter Amerika Serikat membuat dana asing keluar dari bursa saham.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan/BI Rate dan rupiah mengalami tekanan juga memberikan ke indeks saham.
"Saham-saham masuk LQ45 ini termasuk saham yang paling likuid, dan mengikuti pergerakan indeks saham. Jadi IHSG turun kemungkinan harga sahamnya merosot," ujar Satrio, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/12/2013).

Adapun saham-sahammasuk indeks saham LQ45 yang mengalami kenaikan terbesar yaitu saham PT Multipolar Tbk (MLPL) mencatatkan kenaikan tertinggi dengan naik 80,49% pada 29 November 2013. Saham MLPL naik menjadi Rp 370 pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 205 per saham.

Kenaikan saham terbesar lainnya yang masuk indeks saham LQ45 yaitu saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)  naik 42,11% menjadi Rp 3.375 per saham pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 2.375 per saham.

Lalu saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 28,21% menjadi Rp 10.000 pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 7.800 per saham.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan kenaikan 27,58% menjadi Rp 26.600 per saham pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 20.850 per saham. Urutan kelima, saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 21,62% menjadi Rp 1.350 per saham pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 1.110 per saham.

Sedangkan saham LQ45 yang mengalami penurunan terbesar yaitu saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 50,85% menjadi Rp 290 per saham pada 29 November 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 590 per saham.

Berdasarkan situs Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham LQ45 indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. (Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya