Daftar Saham Tercuan saat IHSG Melambung 5,02 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 5,02 persen ke posisi 6.267,85 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 10 April 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 10 Apr 2025, 13:24 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 13:24 WIB
Daftar Saham Tercuan saat IHSG Melambung 5,02 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (10/4/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (10/4/2025). Penguatan IHSG sentuh 5 persen usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tunda penerapan tarif impor selama 90 hari.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 5,02 persen ke posisi 6.267,85. Indeks LQ45 mendaki 5,76 persen ke posisi 707,94. Seluruh indeks saham acuan melonjak.

Pada sesi pertama, IHSG menyentuh level tertinggi 6.310,82 dan level terendah 6.188,67. Sebanyak 546 saham melonjak dan 94 saham melemah. 147 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 763.911 kali dengan volume perdagangan saham 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.769.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham basic menguat 8,92 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham consumer siklikal mendaki 6,28 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 5,82 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 5,59 persen, sektor saham industri bertambah 3,09 persen, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 4,49 persen. Sektor saham kesehatan bertambah 2,57 persen, sektor saham keuangan mendaki 3,36 persen, sektor saham properti melesat 4,7 persen. Lalu sektor saham teknologi melompat 4,25 persen dan sektor saham transportasi menanjak 3,49 persen.

Gerak Saham

Pada sesi pertama perdagangan, saham INDY melambung 11,6 persen ke posisi Rp 1.010 per saham. Harga saham INDY dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 965 per saham. Harga saham INDY berada di level tertinggi Rp 1.030 dan level terendah Rp 935 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.850 kali dengan volume perdagangan 222.328 saham. Nilai transaksi Rp 21,6 miliar.

Saham ITMG meroket 2,52 persen ke posisi Rp 23.350 per saham. Harga saham ITMG dibuka naik ke posisi Rp 23.300 per saham. Saham ITMG berada di level tertinggi Rp 23.600 dan level terendah Rp 23.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.635 kali dengan volume perdagangan 21.512 saham. Nilai transaksi Rp 50,1 miliar.

Harga saham AKRA melesat 18,89 persen ke posisi Rp 1.070 per saham. Saham AKRA dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 960 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.085 dan level terendah Rp 960 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.622 kali dengan volume perdagangan 346.894 saham. Nilai transaksi Rp 35,3 miliar.

Saham HRUM naik 8,26 persen ke posisi Rp 655 per saham. Harga saham HRUM dibuka menguat 20 poin ke posisi Rp 625 per saham. Harga saham HRUM berada di level tertinggi Rp 670 dan level terendah Rp 620 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.915 kali dengan volume perdagangan 123.543 saham. Nilai transaksi Rp 8,6 miliar.

Top Gainers-Losers

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham-saham LQ45 yang catat top gainers antara lain:

  • Saham MDKA melambung 23,56 persen
  • Saham AKRA melambung 18,89 persen
  • Saham MAPI melambung 17,27 persen
  • Saham MAPA melambung 16,35 persen
  • Saham INCO melambung 13,59 persen

 

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 1,9 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 999,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 759,4 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 366,4 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 244,3 miliar

 

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 39.392 kali
  • Saham BMRI tercatat 32.826 kali
  • Saham BBCA tercatat 27.878 kali
  • Saham ANTM tercatat 23.791 kali
  • Saham GOTO tercatat 14.913 kali

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KREN melemah 11,11 persen
  • Saham IKAN melemah 9,94 persen
  • Saham BIMA melemah 9,80 persen
  • Saham SAGE melemah 9,09 persen
  • Saham HOMI melemah 8,40 persen

Bursa Saham Asia Melesat

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Bursa saham Asia Pasifik menguat seiring harapan lebih banyak stimulus setelah Trump meningkatkan tarif terhadap China menjadi 125 persen. Para pemimpin negara itu bersiap untuk bertemu pada Kamis pekan ini untuk membahas langkah-langkah ekonomi tambahan.

Perubahan sikap Trump terjadi ketika skala aksi jual di pasar obligasi pemerintah dan tekanan keuangan yang meningkat selama berhari-hari mengguncang investor dan memicu peringatan resesi dari CEO JPMorgan Jamie Dimon.

“Kami pikir Trump mengalah, dan kemungkinan skenario “kerusakan terkendali” meningkat. Kami berharap Eropa dan Asia akan ikuti reli AS,” ujar Senior Macro Strategist Lombard Odier Ltd, Homin Lee, demikian mengutip dari Yahoo Finance.

Setelah USD 10 triliun menguap dari bursa saham global dan obligasi pemerintah AS anjlok, Trump mengumumkan jeda 90 hari terhadap tarif timbal balik yang berlaku pada puluhan mitra dagang setelah tengah malam waktu setempat.

Hal itu setelah China membalas dan mengatakan akan menaikkan bea masuk terhadap barang AS menjadi 84 persen.

Negara-negara yang terkena bea masuk timbal balik yang lebih tinggi yang mulai berlaku pada Rabu sekarang akan dikenakan pajak pada tarif dasar 10% yang sebelumnya diterapkan pada negara-negara lain, kecuali Tiongkok, menurut seorang pejabat Gedung Putih.

 

Investor di Asia Bernafas Lega

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Tarif baru mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari waktu Washington pada 10 April, menurut panduan bea cukai yang dirilis pada Rabu malam, dan pungutan sebesar 125% pada Tiongkok menetapkan tarif tersebut mencakup Hong Kong dan Makau. "Investor di seluruh Asia dan sekitarnya bernapas lega," kata Ekonom HSBC Holdings Plc, Frederic Neumann.

"Penundaan tarif timbal balik oleh AS memberi lebih banyak waktu untuk negosiasi. Bagi ekonomi Asia yang berpusat pada ekspor, hal ini sangat penting, mengingat dampak pertumbuhan yang akan ditimbulkan oleh tarif tinggi AS,” ia menambahkan.

Sementara ekuitas Tiongkok menguat karena ekspektasi stimulus, yuan dalam negeri jatuh ke level terlemah sejak 2007. Taruhan pada langkah pelonggaran moneter oleh Bank Sentral China untuk mendukung ekonomi juga membebani mata uang tersebut.

Kurang dari satu jam sebelum pernyataan Trump, penjualan obligasi 10 tahun senilai USD 39 miliar menarik permintaan yang baik, meskipun ada kekhawatiran oleh beberapa pihak di pasar kebijakannya dapat menghalangi pembeli asing. Hal itu menyusul reaksi suam-suam kuku terhadap penjualan obligasi tiga tahun pada Selasa, dan menggambarkan latar belakang yang lebih cerah untuk lelang obligasi 30 tahun pada Kamis.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya