Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pelatih timnas Indonesia U-22, Luis Milla Aspas, menjadi sosok paling mentereng dari segi reputasi. Prestasi pria asal Spanyol itu berada di daftar teratas jika dibandingkan dengan pelatih lain di semifinal SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebagai pelatih, Milla tercatat pernah membawa timnas Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 2011 yang digelar di Denmark. Dalam laga final enam tahun silam itu, Matador Muda mengalahkan Swiss 2-0 di Stadion Aarhus.
Advertisement
Baca Juga
Turnamen atau trofi itu memang bukan level senior. Namun, alumni dari tim tersebut kini menjadi bintang di beberapa klub besar Eropa. Sebut saja kiper David De Gea, Juan Mata, dan Ander Herrera yang bermain untuk Manchester United.
Ada juga kapten Javi Martinez serta Thiago Alcantara yang berkostum Bayern Munchen. Nama lain adalah Iker Muniain (Athletic Bilbao) dan Cesar Azpilicueta (Chelsea).
Jika sebagai pelatih hanya memberikan satu trofi, lain halnya ketika Milla masih menjadi pemain. Pelatih kelahiran Teruel itu pernah membawa Barcelona dan Real Madrid menjuarai kompetisi La Liga serta Copa del Rey.
Di level Eropa, Milla juga merebut Piala Winners dengan Barcelona, serta Piala Intertoto bersama Valencia. Dengan kostum El Che, Milla menjadi runner-up Liga Champions 1999/2000 dan 2000/2001.
Pelatih Lain:
Capaian terbesar Milla itu lebih bagus dibanding Ong Kim Swee, pelatih Malaysia. Prestasi terbaik pelatih 46 tahun itu hanya medali emas SEA Games 2011 di Indonesia dan Turnamen Merdeka 2013. Ong Kim Swee juga pernah membawa Harimau Muda juara Liga Malaysia 2009.
Di kubu Thailand, nama pelatih Worrawoot Srimaka pernah membawa negaranya juara Nations Cup 2016. Itu merupakan turnamen mini yang diikuti empat tim, yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Srimaka hampir tidak jauh berbeda dengan Milla saat menjadi pemain. Dia pernah menjuarai beberapa kompetisi nasional dan juga di level Asia. Dia memenangi Liga Champions Asia bersama Thai Farmer Bank. Bersama timnas Thailand, pelatih 45 tahun itu juga meraih medali emas SEA Games dan Piala AFF.
Prestasi tiga pelatih di atas terlihat sangat jauh berbeda dengan yang dimiliki pelatih Myanmar, Gerd Zeise. Pelatih asal Jerman itu belum pernah mendapatkan prestasi. Informasi tentang pelatih berusia 64 tahun tersebut juga sulit didapat.
Satu hal yang pasti, Zeise sukses membawa Myanmar ke putaran final Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru. Dikutip dari situs resmi FIFA, sebelum menukangi Myanmar pada akhir 2015, Zeise pernah menjadi pemandu bakat di klub Bundesliga, Hertha Berlin serta Energie Cottbus. Dia juga sempat menghabiskan waktunya di Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Vietnam, dan Maladewa.
Dengan catatan ini, beban yang ditanggung Milla pun lebih besar. Terlebih, dia baru bekerja pada 2017. Bandingkan dengan Ong Kim Swee yang berada di timnas sejak 2009. Sementara Srimaka sejak setahun lalu di Thailand, dan Zeise pada 2015.
(Raden Arya Prasetya)
Advertisement
Profil Milla:
LUIS MILLA ASPAS
Lahir: Teruel, Spanyol, 12 Maret 1966
Â
Karier Kepelatihan
Periode         Tim
2006–2007   Pucol
2007–2008   Getafe (asisten)
2008–2010   Spanyol U-19
2009Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Spanyol U-20
2010–2012   Spanyol U-21
2012Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Spanyol U-23
2013Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Al Jazira
2015–2016   Lugo
2016Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Real Zaragoza
PRESTASI
Sebagai Pelatih:
Timnas Spanyol U-21
Juara Piala Eropa U-21 2011
Timnas Spanyol U-20
Juara Mediterranean Games 2009
Timnas Spanyol U-19
Runner-up Piala Eropa U-19 2010
Sebagai Pemain:
Barcelona
La Liga: 1984/1985
Copa del Rey: 1989/1990
Piala Winners: 1988/1989
Real Madrid
La Liga: 1994/1995, 1996/1997
Copa del Rey: 1992/1993
Piala Super Spanyol: 1990, 1993
Valencia:
Copa del Rey: 1998/99
Piala Super Spanyol: 1999
Piala Intertoto: 1998