Liputan6.com, Jakarta Dunia bisnis musik di Indonesia memiliki potensi yang lumayan bagus, terutama bisnis musik digital di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal bisnis ini dapat menjadi solusi terbaik untuk menyiasati persoalan pembajakan fisik yang hingga kini tak kunjung usai.
Â
"Potensi itu sebenarnya dapat dimaksimalkan melalui penjualan karya melalui online store semacam iTunes, Google Music, Amazon, Rhapsody, Deezer, Spotify, Nokia Music, dan masih banyak lainnya. Sayangnya tren ini masih belum bisa dimaksimalkan para musisi, pelaku maupun penikmat industri musik di negeri kita," kata Chika Maryana, pelaku distribusi musik digital dari INSIDE, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Â
Chika menilai, peluang bisnis musik digital sekarang ini sebenarnya sangat besar. Peluang ini muncul seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi digital maupun perangkat gadget. Melalui brand INSIDE yang dipimpinnya, wanita berparas oriental ini mengembangkan bisnis distribusi digital secara langsung kepada 160 online store di seluruh dunia. Dengan mengusung tagline 'Everyone Everyplace', dia siap membantu para musisi yang ingin mendistribusikan karyanya di online store.
Â
Beberapa musisi kini telah berada di bawah naungan perusahaannya. Di antaranya ada Barry Likumahuwa, Afgan, Cherrybelle, Andien, Dea Mirela, Abdul, Joeniar Arief, Cindy Bernadette, Naif, Addie MS and Twilite Orchestra, hingga dua karya musisi senior semacam Ebiet G Ade maupun Fariz RM.
Â
"Sejauh ini kami sudah bekerja sama dengan iTunes secara langsung untuk mendistribusikan hasil karya musik kami. Rupanya usaha kami tersebut mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat di seluruh dunia. Sejak saat itu kami aktif mendistribusikan hasil karya musik kepada iTunes, Google Play, Amazon, Nokia Music, Rhapsody, Deezer, Spotify dan banyak lagi,'' tuturnya.
Â
Chika melihat model penjualan secara digital ini setiap tahunnya terus memperlihatkan tren positif. Rujukan yang digunakannya adalah laporan yang dirilis International Federation of the Phonographic Industry (IFPI). IFPI adalah organisasi industri rekaman dunia yang memiliki 1.300 anggota di 66 negara.
Â
Pada 2012, Chika menyebutkan, ada sebanyak 5,6 miliar dolar AS dana yang diterima perusahaan rekaman berkat jualan secara digital. Pemasukan tersebut meningkat sembilan persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia juga menjelaskan, dari pemasukan sebesar 5,6 miliar dolar AS, bisnis musik digital ternyata menyumbangkan 34 persen dari total pemasukan industri secara keseluruhan. "Nilainya mencapai 16 miliar dolar AS," ungkapnya.
Â
Jika dikomparasi dengan total penduduk dunia yang mencapai 7 miliar jiwa, Chika membayangkan, nilai pemasukan 16 miliar dolar AS itu setara dengan 0,8 dolar AS untuk setiap karya digital yang diunduh. Artinya, setiap jiwa di dunia ini telah memberikan kontribusinya sebesar 0,8 dolar AS terhadap satu karya yang diunduh di dunia digital tersebut.
Â
Lagu-lagu Musisi Ini Jadi Potensi Bisnis Musik Digital Indonesia
Padahal bisnis ini dapat menjadi solusi terbaik untuk menyiasati persoalan pembajakan fisik yang hingga kini tak kunjung usai.
Diperbarui 05 Mar 2014, 16:10 WIBDiterbitkan 05 Mar 2014, 16:10 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Puncak Arus Mudik, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
6 Potret Arumi Bachsin Temani Emil Lepas Pawai Ogoh-ogoh di Tosari, Sambut Nyepi 2025
Kawal Arus Mudik, Posko Mudik BUMN Hadir di Pelabuhan Balikpapan
Bolehkah Memejamkan Mata saat Sholat? Ini 4 Jenis Hukum yang Perlu Anda Ketahui
Keluarga Ungkap Pesan Bernada Cabul Dikirim Kim Soo Hyun pada Kim Sae Ron Saat Berusia 17 Tahun
Harga BBM Nonsubsidi Turun Jadi Kado Lebaran Pertamina, Bagaimana Shell dan BP AKR?
Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta saat Malam Takbiran
Menu Khas Lebaran yang Cocok untuk Penderita Diabetes, Tetap Sehat di Hari Raya
350 Kata-Kata Filosofi Kehidupan yang Menginspirasi
Lahir Saat Lebaran, Pria di Malaysia Ini Bernama Idul Fitri
Lanjutkan Pengembangan AI, Tel-U dan APJII Jalin Kerja Sama
Emi Martinez Ucap Nazar Jika Argentina Juara Piala Dunia 2026