Ini Tujuan UGB Buka Praktik Pengobatan

Ustad Guntur Bumi (UGB) memiliki padepokan yang dikenal sebagai padepokan silaturahim. Di sana lah banyak orang berdoa bersama.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 13 Agu 2014, 17:40 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 17:40 WIB
Ilustrasi Ustad Guntur Bumi
Ilustrasi Ustad Guntur Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Padepokan Ustad Guntur Bumi (UGB) yang selama ini dikenal sebagai tempat untuk melakukan pengobatan alternatif rupanya lebih dulu dikenal sebagai padepokan silaturahim. Awalnya, padepokan tersebut hanya menggelar ritual doa bersama untuk memohon kesembuhan terhadap orang-orang yang sedang menderita penyakit.

Lama kelamaan, padepokan tersebut berkembang menjadi tempat pengobatan alternatif yang dilakukan UGB bersama dengan anak buahnya. Metodenya pun tak lagi sebatas doa bersama dengan para pasien.

"Kami selanjutnya hijrah ke dunia rukyah rohaniah, tetap menggunakan syariat Islam, memakai bacaan Al Qur'an dalam pengobatan," ucap UGB dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2014).

Suami Puput Melati itu pun menjelaskan kalau dirinya sudah mempelajari berbagai cara untuk mengobati pasien yang diperolehnya dari seseorang.

"Saya pernah di pesantren waktu SD cuma beberapa waktu, lanjut SMP. Saya lanjut ke bela diri IPSI, dan ketabib-an, berdasarkan alternatif seperti di Tionghoa. Dengan siraman rohani yang diisi oleh para ulama yang di padepokan," jelas UGB.

Namun paparan UGB sangat kontradiktif dengan caranya mengobati orang. Alih-alih menggunakan tata cara syariat Islam, UGB justru menggunakan ritual penangkapan hantu seperti yang pernah dilakukannya dalam program reality show di televisi.

Belum lagi, kepada majelis hakim di persidangan, UGB juga menjelaskan kalau dirinya hanya memiliki kemampuan mengobati orang lain dengan metode pemijatan.

"Saya juga ahli urut patah tulang, saya ahli pencak silat dan pernah juara. Sampai sekarang saya masih di perguruan Tapak Suci sabuk hitam. Saya punya kelebihan karena belajar," urainya lagi.(Gie/Mer)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya