Seminggu Ditonton 27 Ribu, Bagaimana Tabula Rasa Tetap Untung?

Produser berharap film sejenis Tabula Rasa diberikan waktu tayang di bioskop lebih lama.

oleh Ade Irwansyah diperbarui 03 Okt 2014, 17:20 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2014, 17:20 WIB
Tabula Rasa, Minang dan Papua Bertemu dalam Belanga
Tabula Rasa tontonan yang pas. Seperti masakan rasanya lezat, gurih, dan nikmat.

Liputan6.com, Jakarta Tabula Rasa adalah salah satu film terbaik yang rilis tahun ini. Itu harus Anda tahu dahulu. Maka sebetulnya, mumpung filmnya masih main di bioskop, sepatutnya Anda menyempatkan menonton. (BACA RESENSI Tabula Rasa)

Tapi apa daya, beredar sejak Kamis (25/9/2014) minggu lalu, menurut data yang dilansir laman filmindonesia.or.id, Jumat (3/11/2014), ditonton 27.829 orang. Minggu ini, Tabula Rasa mendapat saingan ketat, harus berbagi layar dengan Haji Backpacker dan film horor Hollywood Annabelle.

Lantas, apa dengan jumlah penonton sejumlah itu, `Tabula Rasa` sudah mendatangkan untung?

Berbincang dengan produsernya, Sheila Timothy, Jumat pagi saat bertandang ke kantor Liputan6.com, sang produser menekankan pendapatan sebuah film tak hanya dari bioskop. "Film seperti `Tabula Rasa` (jenis) high risk. Kita tahu pemainnya bukan bintang sinetron yang punya fan base yang banyak," aku Sheila.

Dikatakan Sheila, pembuatan film `Tabula Rasa` juga mengandalkan sponsor. Saat filmnya jadi, hak siarnya juga dibeli TV untuk menutupi ongkos produksi. Cara lain, Sheila akan menjajakan filmnya lewat bioskop keliling ke kota-kota yang tak punya bioskop.

Lebih jauh, produser Lifelike Pictures yang juga kakak kandung Marsha Timothy itu berharap film sejenis `Tabula Rasa` diberikan waktu tayang di bioskop lebih lama. "Ini film yang penontonnya lebih mature (dewasa), bukan ABG yang mesti nonton film di hari pertama," jelasnya. (Ade/Rul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya