Liputan6.com, Jakarta Genre film horor belakangan ini kerap mengusung konsep founding footage atau rekaman kamera yang ditemukan. Setelah beberapa judul lain, The Pyramid yang baru saja dirilis oleh 20th Century Fox memakai konsep ini pula.
Melihat ke belakang terlebih dahulu, konsep founding footage memang telah menjadi bumbu tersendiri di kalangan pecinta horor. Beberapa judul tergolong sukses. Sebut saja Paranormal Activity, Rec., dan yang mengawali tren ini, Blair Witch Project.
Sementara itu, The Pyramid tidak melulu ditampilkan dalam format founding footage. Beberapa adegan tetap menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Advertisement
Lantas, seperti apakah jalan cerita dan juga kualitas film The Pyramid secara keseluruhan?
Membuka kisahnya, The Pyramid dimulai dengan kehadiran tim arkeolog di Mesir yang memiliki misi untuk menguak misteri munculnya salah satu piramida baru yang sempat terkubur di bawah padang pasir Mesir. Mereka terdiri dari seorang arkeolog tua bernama Holden, putrinya yang bernama Nora, ahli robot bernama Zahir, pembuat video bernama Sunni, dan juru kamera bernama Fitzie.
Mereka berlima tiba di Mesir ketika negara di benua Afrika tersebut sedang dilanda konflik politik. Dibantu oleh warga setempat, akhirnya rasa penasaran Holden semakin membesar. Kebetulan, Zahir tengah meminjam salah satu barang milik NASA.
Ketika kelimanya dipaksa untuk pulang karena konflik di Mesir semakin memanas, mereka malah mencari jawaban melalui tulisan kuno yang ada di dalam piramida melalui robot NASA yang dipinjam Zahir. Akhirnya, kelimanya menguak beberapa misteri piramida melalui robot tersebut. Namun mereka kehilangan sinyal saat robot pinjaman itu masuk terlalu dalam.
Panik karena robot tersebut bernilai jutaan dollar, akhirnya Zahir bersikeras untuk mencarinya di dalam. Nah, ketika mereka memasuki piramida tersebut, hal-hal di luar dugaan muncul. Kelimanya terjebak di dalam bangunan kuno itu.
Alhasil, teror demi teror melanda tim arkeolog yang seharusnya sudah berada di dalam pesawat untuk pulang kembali dengan tenang dan damai. Tiba di pertengahan cerita, mereka pun menemukan kehadiran sebuah makhluk yang tak disangka-sangka ada di dalam piramida. Makhluk yang diyakini mirip dewa Mesir kuno tersebut, ternyata sudah mengincar mereka sejak masuk ke dalam piramida.
***
Sama seperti film horor lain, The Pyramid juga menampilkan beragam adegan yang cukup menegangkan, mengerikan, serta mengejutkan. Namun sayangnya, ada beberapa unsur yang mengesankan film ini terlalu lambat alurnya. Filmnya juga kurang mengeksplorasi suasana mencekam di dalam piramida.
Padahal pada bagian pembukaan, kita disuguhkan oleh berbagai adegan yang cukup misterius hingga membangkitkan rasa penasaran dengan tata visual serta penyampaian dialog yang dirasa sudah sangat baik.
Adegan saat tim arkeolog berada di dalam piramida pun sudah ditampilkan secara maksimal dalam hal visual. Namun, penonton masih kurang digiring ke dalam suasana mencekam itu. Ekspektasi penonton yang mengharapkan kejar-kejaran atau kucing-kucingan dengan makhluk mengerikan pun tidak akan terpenuhi.
Singkatnya, walaupun banyak kekurangan di sana-sini, The Pyramid tergolong cukup baik untuk disaksikan, terutama bersama teman-teman. Jika yang ingin teriak-teriak atau merasakan 'nyeri' bersama-sama, The Pyramid bisa menjadi hiburan tersendiri di malam hari atau akhir pekan. (Rul/Ade)