Calon Menantu Deddy Mizwar Anggap Zulfikar Pasangan yang Baik

Zulfikar dikenal ramah dan terbuka serta humoris. Bahkan terhadap anak-anak korban perang.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2015, 17:55 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2015, 17:55 WIB
Calon Menantu Deddy Mizwar Anggap Zulfikar Pasangan yang Baik
Zulfikar dikenal ramah dan terbuka serta humoris. Bahkan terhadap anak-anak korban perang.

Liputan6.com, Jakarta Nefita Effendy, calon menantu Deddy Mizwar, mengaku santai menanggapi kabar yang menyeret nama calon suaminya Letnan Satu Zulfikar. Dirinya menegaskan tidak terpengaruh dengan pengakuan seorang wanita bernama Riana Rara Kalsum atas dugaan hubungan dengan calon suaminya itu.

"Aku sangat percaya bahwa Zulfikar merupakan pasangan yang baik. Aku dan kedua orangtua ku juga tidak tergoyahkan dengan pemberitaan itu dan bersama seluruh keluarga sedang lanjut mempersiapkan pernikahan kita," kata Nefita dalam emailnya kepada wartawan, Selasa (24/2/2015). Nefri diketahui memang sedang menempuh pendidikan di London, Inggris.

Namun meski begitu Nefita mengungkapkan betapa berat cobaan mental yang sedang dihadapi calon suaminya, Zulfikar. Meskipun tegar, dirinya mengetahui Zulfikar tentu saja harus bergumul batin mengendalikan rasa marah, sedih, dan kecewa. Terutama karena Zulfikar melihat betapa sedih ibunya yang sangat disayangi dan ditaatinya.

"Apalagi ayahnya kan yang seorang pejabat harus berusaha diam dan sabar, meskipun tentunya sebagai Wagub Jabar dan aktor senior memiliki akses kedekatan dengan pucuk tertinggi di TNI. Selain pula kakaknya, Senandung Nacita, presenter SCTV yang sangat dia sayangi dan hormati," ujar Nefita.

Nefita pun menegaskan jika perkenalan  Riana Rara Kalsum dan Zulfikar terjadi di media sosial. Meskipun seorang tentara, darah seni yang mengalir dari ayahnya, membuat Zulfikar dikenal ramah dan terbuka serta humoris. Zulfikar sendiri sebetulnya memperlakukan Riana sebagai seorang kakak, oleh sebab itu wajar jika akrab sering berbagi cerita. Sebagai prajurit TNI, zulfikar juga harus tunduk pada aturan disiplin baku, tidak memungkinkan bicara ke media sebebas warga sipil.

Nefita mengungkapkan, ketika bertugas sebagai pasukan PBB di Lebanon, Zulfikar juga sangat sering bercengkerama dengan anak-anak warga sipil. Ia memang sangat menyayangi dan mencintai anak-anak kecil. Di antara bunyi ledakan bom yang sering terdengar, sebagai tentara terkadang merenungkan tentang permusuhan dan peperangan yang tak kunjung henti di muka bumi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya