Liputan6.com, Jakarta SCTV kembali mempersembahkan program terbaru The Dance Icon Indonesia. Ajang pencarian bakat yang satu ini berbeda dari yang lain lantaran hanya fokus dibidang dance saja. Tak tanggung-tanggung, lima juri yang berkompeten telah disiapkan untuk menilai 13 peserta.
Kelima juri tersebut yakni koreografer handal Yannus Sufandi, art director sekaligus manajer Alpha Plus Dance Arianto, Rangga Smash, Indah Dewi Pertiwi, dan tak ketinggalan Fero Walandouw yang merupakan seorang dancer. Ada hal menarik dari salah satu tim juri dengan kehadiran Yannus Sufandi.
Baca Juga
Advertisement
Nama Yannus Sufandi di Indonesia memang kurang familiar, tetapi pengalamannya di industri hiburan dunia sudah tak diragukan lagi. Dancer kelahiran Jogja ini telah bekerjasama dengan penyanyi kelas dunia seperti Jennifer Lopez, Christina Aguilera, Alicia Keys, Pharrell Williams, Adam Levine dan masih banyak lagi.
"Pertama saya terima kasih buat SCTV bisa jadi bagian dari The Dance Icon ini. Saya senang banget bisa kerja di sini, sejak 1992 saya memutuskan untuk meninggalkan Jogja dan mewujudkan mimpi saja di luar sana," ujar Yannus di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
(Yannus Sufandi mengenakan jaket hitam, foto: Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
"Tiga tahun lalu saya pengin banget balik ke sini karena saya mau dancer Indonesia juga bisa mendunia. Akhirnya saya dapat tawaran ini dan saya senang dapat kesempatan ini," lanjutnya.
Sebelumnya Yannus juga pernah menjadi koregrafer dalam The Voice US dan Belanda. Tak hanya itu di negara tetangga seperti Malaysia dan Australia namanya pun sudah dikenal. Project kerjasama pertamanya yakni saat didapuk menjadi pengarah gaya Indonesia's Got Talent 2014.
Yannus Sufandi nantinya akan memberi kriteria penilaian tak hanya dari gerakan saja. Bagi pria berkepala botak ini banyak unsur penting yang harus diperhatikan seorang dancer. Hal itu seperti bagaimana koneksi dancer dengan lagu dan juga penampilan di atas panggung agar menarik.
(Fir/Ade)