"Bulan Terbelah di Langit Amerika" Soroti Islam Usai Tragedi WTC

Novel 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra akan diadaptasi ke layar lebar.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 22 Jun 2015, 17:20 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 17:20 WIB
Bulan Terbelah di Langit Amerika
Beberapa artis yang terlibat dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika

Liputan6.com, Jakarta - Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra akan segera diadaptasi ke layar lebar. Maxima International berencana untuk memfilmkan novel tersebut sebagai lanjutan cerita 99 Cahaya di Langit Eropa.

"Film ini dijadwalkan syuting Oktober nanti. Kita akan mengambil lokasi syuting di tiga kota besar di Amerika Serikat, yakni New York, Washington DC, dan San Fransisco," ucap Yoen K selaku Eksekutif Produser Maxima Internasional saat ditemui di Istanbul Turki Restaurant, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, akhir pekan kemarin.

Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika diangkat ke layar lebar

Dalam film tersebut, Maxima International menyesuaikan dengan isi novel yang tak lagi menceritakan sudut pandang Islam dari hal-hal konvensional seperti dilema halal-haram dan poligami.

"Tetapi akan lebih banyak dibahas secara global. Seperti dinamika sosial dunia Islam pasca runtuhnya menara WTC," ungkap dia.

Rizal Mantovani akan sutradarai film Bulan Terbelah di Langit Amerika

Berbeda dengan 99 Cahaya di Langit Eropa yang diarsiteki sutradara Guntur Soeharjanto, Bulan Terbelah di Langit Amerika akan digarap sutradara kawakan Rizal Mantovani.

Line up pemain dan bintang di film ini juga masih mengandalkan kualitas akting Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, dan Nino Fernandez.

"Film ini sudah disiapkan sejak dua sampai tiga bulan yang lalu. Sampai sekarang pun masih proses. Sama dengan 99 Cahaya di Langit Eropa, film ini akan kita rilis pada 5 Desember mendatang," tambah Ody Mulya, selaku produser Maxima Internasional. (Gie/Ade)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya