Liputan6.com, Jakarta Di awal tahun 2000, Indonesia sempat merasakan demam musik Melayu. Band-band Tanah Air seakan-akan berlomba-lomba untuk menunjukkan musik melayu yang mereka bawakan.
Dari situ, terkenal band-band yang pengusung musik Melayu dan mendapat tempat tersendiri di hati pecinta musik Tanah Air. Sebut saja Kangen Band, ST12, Merpati Band dll.
Advertisement
Baca Juga
Namun sayangnya, musik Melayu saat ini seakan mulai ditinggalkan, seiring bermunculan genre musik baru di Tanah Air. Untuk menghidupkan lagi genre musik Melayu, tiga band pengusung musik Melayu, Gamma1, Adipati dan Bagindas, berkolaborasi dan membuat sebuah album bertajuk Melati (Melayu Tak Pernah Mati).
"Kalau dari pandangan Trinity (label) banyak sekali perbedaan yang memiliki keunikan sendiri-sendiri dan berpotensi. Kalau dari Bagindas, Adipati dan Gamma1 enggak bisa dibilang sama. Itulah kenapa kami menggabungkan perbedaan ketiganya itu dan melihat bagaimana pasarnya," kata produser Mhala Numata di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Proyek kolaborasi ini disyukuri oleh ketiga band yang berkoaborasi. Pasalnya, ini menjadi salah satu mimpi besar mereka untuk bisa menyatukan musiknya.
"Bukan sesutau hal (yang bikin) tertarik, tapi ini mimpi besar kami. Akhirnya kami bisa bekerjasama, alhamdulillah semua itu jadi sesuatu yang luar biasa," tutur Angga vokalis band Adipati.
Ada 12 lagu yang terdapat dalam album Melati (Melayu Tak Pernah Mati). Yang menarik, mastering semua lagu tersebut dilakukan Texas, Amerika Serikat. Sementara album ini hanya bisa didapatkan di sebuah gerai rumah makan cepat saji dengan harga Rp80.000 dan situs musik online. "Harganya sangat terjangkau," kata Angga.