Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat modern dan teknologi, adalah dua sisi mata uang yang sukar dipisahkan. Mungkin, semua orang juga tahu tentang fakta ini.
Yang tak banyak disadari orang, adalah perangkat pintar ini sebenarnya ‘memata-matai’ seluk beluk kehidupan penggunanya. Lihat saja betapa mudahnya mengintip hobi dan ketertarikan seseorang lewat daftar history dalam mesin pencari.
Meski ini terlihat sepele, namun dalam Bedeviled, lima remaja menerima konsekuensi fatal gara-gara bermain-main dengan teknologi.
Advertisement
Baca Juga
Semua diawali dengan kematian seorang gadis muda bernama Nikki secara misterius. Tak lama kemudian, lima kawan Nikki mendapat undangan untuk meng-install sebuah aplikasi bertajuk Bedeviled. Penasaran, mereka akhirnya memasang aplikasi tersebut di ponsel masing-masing.
Ternyata, aplikasi dengan ikon sebuah siluet hitam berdasi kupu-kupu merah ini begitu memanjakan mereka. Layaknya asisten pribadi, aplikasi ini bisa melakukan hampir apa pun untuk para penggunanya. Mulai dari melakukan panggilan, memeriksa notifikasi, bahkan menjadi remote control perangkat elektronik lain, hanya melalui perintah suara.
Mr Bedeviled—sosok berdasi merah yang menjadi ikon di aplikasi itu—bahkan bisa menjadi teman bicara bagi para penggunanya.
Namun lama kelamaan Mr Bedeviled mulai meneror mereka, termasuk di kehidupan nyata. Seperti betul-betul memahami para korbannya, Mr Bedeviled membawa sosok traumatis dari alam bawah kelima remaja ini, dan mulai menghantui mereka.
Upaya mencopot aplikasi ini dari ponsel, bahkan menghancurkan gawai mereka, terbukti sia-sia. Lantas, apa yang bisa mereka lakukan saat korban mulai berjatuhan?
Film Horor dengan Bintang-Bintang Muda
Nama-nama yang memperkuat Bedeviled bisa dibilang adalah nama-nama baru yang belum begitu akrab di telinga para penggemar film. Duo sutradara sekaligus penulis naskah yang menangani film ini, misalnya, adalah Abel dan Burlee Vang—nama yang relatif baru di dunia sinema.
Mengingat Bedeviled adalah film horor yang menyasar penonton remaja, tak heran bila yang dipasang dalam film ini juga merupakan para pemain muda. Sebagian besar, seperti Brandon Soo Hoo dan Victory Van Tuyl, memang masih belum begitu kedengaran gaungnya. Namun aktris yang kebagian peran paling besar di film ini, Saxon Sharbino (berperan sebagai Alice), sudah punya pengalaman yang lumayan di dunia sinema.
Sharbino sudah beberapa kali menjajal peran yang cukup penting, terutama dalam serial Touch, di mana ia beradu peran dengan Kiefer Sutherland.
Sementara dari segi cerita, konsep makhluk jejadian yang memanfaatkan masa lalu menakutkan dari para korbannya, menjadi satu modal yang kuat bagi Bedeviled untuk tampil menonjol dibanding film horor remaja lain.
Pasalnya, film ini jadi memiliki alasan untuk menampilkan berbagai ‘rasa’ kengerian di dalamnya. Mulai badut—karakter yang kerap menjadi sosok mengerikan dalam film horor Barat—hingga hantu wanita berambut panjang yang biasa muncul di film-film horor Asia. Yang kocak, di beberapa bagian film ini bahkan mengungkapkan kritikan terhadap stereotip film horor dan aktor kulit hitam.
Secara garis besar, film yang meletakkan banyak jump scare sepanjang 91 menit durasinya ini, bisa dipilih oleh Anda yang berniat mengejar lonjakan adrenalin melalui film. Bedeviled sendiri, sudah ditayangkan di Indonesia sejak 10 Mei lalu di Cinemaxx dan CGV Cinemas.
Advertisement