Toy Story 4 Bikin Sineas Wanita Ini Merasa Kurang Dihargai

Selama terlibat Toy Story 4 di bawah Pixar, Rashida Jones mendapat perlakuan yang tak adil.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 23 Nov 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 14:40 WIB
Toy Story 4 Tak Lanjutkan Kisah Trilogi Film
Selama terlibat Toy Story 4 di bawah Pixar, Rashida Jones mendapat perlakuan yang tak adil. (Pixar/Disney)

Liputan6.com, Los Angeles - Proyek film Toy Story 4 belum lama ini diwarnai oleh hengkangnya penulis skenario Rashida Jones dan Will McCormack. Banyak yang menduga keduanya keluar karena adanya kebiasaan kurang sopan kepada staf wanita oleh John Lasseter, eksekutif produser yang pada Juli 2017 hengkang dari jabatan sutradara film ini.

Namun, para penulis tersebut baru-baru ini menolak anggapan tersebut, seperti dikabarkan People.com. Rashida Jones mengatakan bahwa hengkangnya dirinya dan Will McCormack dari Toy Story 4 disebabkan karena adanya perbedaan kreativitas dan filosofi.

Rashida Jones

"Kami tidak meninggalkan Pixar karena ada hal-hal yang tidak diinginkan. Itu tidak benar," kata Rashida Jones dalam sebuah pernyataan yang diperoleh laman People mengenai dugaan alasan dirinya mengakhiri kerjasamanya dengan Pixar.

"Ada yang mengatakan, kami senang melihat orang-orang berbicara tentang perilaku yang membuat mereka tidak nyaman. Bagi kami, kami berpisah karena perbedaan kreativitas, dan yang lebih penting filosofis," kata Jones.

Poster film Toy Story 4. Foto: via awn.com

Selain itu, ia juga mengakui bahwa selama terlibat Toy Story 4 di bawah Pixar, dirinya mendapat perlakuan yang tak adil, bahkan ia seolah mengatakan bahwa seluruh karyawan wanita dan minoritas juga diperlakukan demikian.

 

 

Tidak Memiliki Suara

Bila terealisasi, proyek film ini akan diproduksi dan memakan waktu tiga hingga lima tahun.

"Ada begitu banyak orang yang berbakat di Pixar dan kami tetap menjadi penggemar film-film mereka. Namun, ini juga merupakan budaya di mana wanita dan orang-orang dengan kulit berwarna tidak memiliki suara yang setara, seperti yang ditunjukkan oleh demografi pimpinan mereka: dari 20 film dalam sejarah perusahaan, hanya satu yang disutradarai oleh seorang wanita dan hanya satu disutradarai oleh seseorang pemilik kulit berwarna," ia melanjutkan.

"Kami mendorong Pixar untuk menjadi pelopor dalam memperkuat, mempekerjakan, dan mempromosikan keragaman pencerita dan pemimpin wanita. Kami harap kami bisa mendorong semua pihak yang merasa suaranya tidak dapat didengar di masa lalu untuk merasa diberdayakan," Rashidan Jones melengkapi pernyataannya.

John Lasseter sendiri menjalani cuti panjang dari jabatannya sebagai kepala animasi Pixar dan Walt Disney setelah mengirim sebuah memo permintaan maaf kepada staf pada Selasa (21/11/2017) mengenai perilakunya yang dianggap tidak pantas kepada para staf.

Permintaan Maaf

John Lasseter, Pimpinan Kreatif Pixar yang juga bersama Disney, berada di antara boneka Toy Story. (Disney)

"Saya terutama ingin meminta maaf kepada siapa pun yang pernah menerima pelukan yang tidak diinginkan atau perlakuan lain yang mereka rasa telah melewati batas dengan cara, bentuk, atau wujud apa pun," tulisnya dalam memo yang diperoleh People.

Kepada People, seorang juru bicara Disney mengatakan bahwa pihaknya mendukung keputusan sutradara Toy Story pertama dan Toy Story 2 itu. "Kami berkomitmen untuk menjaga lingkungan di mana semua karyawan dihormati dan diberdayakan untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka. Kami menghargai keterbukaan John dan permintaan maaf yang tulus dan sepenuhnya mendukung cuti panjangnya," kata perwakilan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Toy Story 4 sendiri kini disutradarai oleh Josh Cooley dan berkisah mengenai pencarian Woody dan Buzz terhadap Bo Peep, boneka yang sebelumnya merupakan kekasih Woody. Di film Toy Story 3, Bo Peep absen hingga membuat fans bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya