Takut Anaknya Dicium, Uya Kuya Tak Izinkan Pacaran

Uya Kuya tak melarang anak-anaknya menyukai lawan jenis, namun ia tak mengizinkan pacaran.

oleh Fajarina Nurin diperbarui 02 Feb 2018, 14:50 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 14:50 WIB
[Bintang] Uya Kuya
Uya Kuya (Adrian Putra/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Putri pasangan Uya Kuya dan Astrid Kuya, Cinta Kuya, baru merayakan ulang tahunnya yang ke-14, pada Jumat (2/2/2018). Artinya, Cinta Kuya sudah mulai memasuki masa remaja yang mudah tertarik dengan lawan jenis.

Namun untuk menjalin hubungan dalam ikatan pacaran, Uya Kuya dan Astrid kompak melarang Cinta. Bukan tanpa alasan, pasangan yang menikah sejak Mei 2003 itu takut anaknya terjerumus pada hal-hal buruk.

Larang Berpacaran

[Bintang] Uya Kuya - Cinta Uya - Astrid khairunisha
Uya Kuya dan keluarga (Nurwahyunan/bintang.com)

"Saya enggak memperbolehkan mereka (kedua anaknya) pacaran, tapi saya tidak melarang mereka menyukai dan disukai orang," ujar Uya Kuya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2018).

Uya Kuya dan Astrid tak memungkiri bahwa perasaan suka memang terjadi secara alami pada setiap remaja. Karena itu, keduanya tak ingin mengekang Cinta terlalu kuat agar tidak berbuat pada hal di luar batas wajar.

"Kami enggak usah melarang-larang deh, zaman sekarang kalau dilarang-dilarang, takutnya melanggar, atau sembunyi-sembunyi," tuturnya.

Hanya Boleh Berteman

[Bintang] Cinta Kuya
Cinta Kuya (Instagram/cintakuya)

Untuk menyiasati aturan tersebut, Uya Kuya dan Astrid tak mau menyebut kedekatan itu sebagai pacaran. Di depan anak-anak mereka, istilah yang ada hanyalah pertemanan.

"Alami ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan kan sudah dibangun dari alamiah mereka. Cuma kami enggak pernah bilang, 'Boleh pacaran ya'. Cuma kami hanya bilang, 'Ini berteman saja'," ungkap Astrid.

Ada Batasan

Uya Kuya (Foto: Instagram)
Uya Kuya dan Cinta (Foto: Instagram)

Pada intinya, Uya Kuya dan Astrid ingin anak-anaknya mengetahui batasan dalam berhubungan dengan lawan jenis.

"Tapi saya bilang, 'Lu enggak boleh cium-cium, lu enggak boleh pegang-pegangan'. Mendingan diomongin, daripada cuma bilang, 'Lu enggak boleh pacaran ya', sudah gitu doang. Jadi kami bilang, 'Lu boleh suka-sukaan, cinta-cintaan, tapi ada batasan-batasan.' Kan kami kasih tahu ya. Saya kasih contohnya, kasus-kasus yang pernah terjadi," Uya Kuya menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya