Eksis di Industri Musik, TMAGO Band Tak Mau Sekadar Jadi Pemanis

TMAGO Band datang dengan segala rencana besar.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 20 Okt 2018, 14:40 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2018, 14:40 WIB
TMAGO Band
TMAGO Band. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pintu industri musik selalu terbuka bagi siapa saja yang hendak memasukinya. Meski waktunya bisa datang kapan saja, bukan berarti kedatangan beberapa musikus tak berencana dan tanpa membawa apa-apa, seperti yang sedang dilakukan band TMAGO.

Namun, mereka harus hadir dengan penuh kesiapan matang dan rencana yang bisa memberikan dampak baik bagi para pengikut setia industrinya. Apakah TMAGO mampu memberikan sesuatu selanjutnya?

Dengan optimisme besar, band yang digawangi oleh Aqraa (vokal/gitar), Kresna (gitar), Darrel (bass), Andi (keyboard), dan Joe (drum) ini datang dengan segala rencana besar.

Band asal Tangerang Selatan, Banten ini telah mengupayakan kesiapannya, untuk bukan sekadar "bertamu". Namun, TMAGO ingin menjadi pelaku industru musik yang memberikan kesan baik dan inspiratif bagi para penikmat musik di manapun berada.

optimisme yang tinggi

TMAGO Band
TMAGO Band. (Istimewa)

“Kami terbentuk atas kemauan yang besar dan optimisme yang tinggi ke industri musik. Kami berharap, kehadiran TMAGO tamu baru di sini (Industri musik) bukan hanya pemanis, atau batu loncatan. Tapi kami ada, untuk memberikan inspirasi yang positif bagi penikmat musik,” ungkap Aqra, frontman dari TMAGO.

Bermodalkan sebuah album EP dan single debutan berjudul "What Am I?", TMAGO siap bereksplorasi di belantara musik tanah air. Untuk meraih kesan yang baik dari penikmatnya, mereka menghadirkan sebuah lagu dengan tema cinta. Tema yang selalu mampu memberikan daya magis ketika bertemu dengan harmoni yang emosional.

Emosi yang Berbeda

TMAGO Band
TMAGO Band. (Istimewa)

"Lagu cinta mungkin banyak menjadi senjata yang diusung musisi. Saya setuju! Namun, setiap lagu cinta punya emosi yang berbeda. Karena lagu ini berlatar belakang pada true story, cinta yang kami usung tentunya punya emosi yang mampu melibatkan pendengarnya," kata Joe Ananda, pemilik story behind the song.

Ya, ketika cinta tersakiti memang beda rasanya. Emosi, inilah yang coba dikedepankan oleh cowok-cowok keren yang masih duduk di tingkat akhir bangku SMA ini. Dengan memanfaatkan semangat muda, material musik yang telah tersedia, serta networking media sosial, TMAGO seperti sudah sangat siap menjadi tamu yang memberikan kesan luar biasa di industri musik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya