Liputan6.com, Jakarta Duo folk/pop Rasukma kembali menghadirkan karya terbaru mereka dengan merilis single berjudul "Nadir" serta bonus track bertajuk "Jalan Pagi". Kedua lagu ini menjadi bagian dari album kedua mereka yang kini sudah tersedia di berbagai platform streaming digital.
Lagu "Nadir" bercerita tentang takdir dan momen titik terendah dalam kehidupan. Melalui lagu ini, Rasukma menyampaikan doa tulus untuk orang-orang terkasih, mengingatkan pendengar akan pentingnya menghargai waktu bersama mereka yang kita cintai.
"Kami ingin lagu ini bisa menjadi teman bagi mereka yang sedang berjuang bersama keluarganya. Semoga 'Nadir' bisa memberikan kekuatan dan harapan melalui doa di akhir lagunya," ujar Rasukma.
Advertisement
"Nadir" terinspirasi dari kisah nyata tentang diagnosis penyakit yang dialami ibu dari salah satu personel Rasukma. Lagu ini mengisahkan bagaimana tragedi tersebut mengubah sudut pandang seorang anak terhadap ibunya, membuatnya menjadi lebih perhatian dan peduli.
Lewat lagu ini, Rasukma mengajak pendengar untuk tidak menyia-nyiakan waktu berharga bersama orang tua, karena dalam setiap tragedi yang menyedihkan, selalu ada harapan yang bisa ditemukan.
Merilis Track Bonus
Sebagai pelengkap, Rasukma juga merilis track bonus berjudul "Jalan Pagi" yang merupakan kelanjutan dari kisah di lagu "Nadir". Lagu ini menggambarkan rutinitas baru antara seorang anak dan ibunya yang semakin dekat melalui aktivitas jalan pagi bersama.
Dengan aransemen harmonisasi vokal yang indah dan tanpa lirik, "Jalan Pagi" menghadirkan kesan mendalam yang menyentuh hati. Kedua lagu tersebut kini sudah bisa didengarkan melalui berbagai platform digital.
Advertisement
Tentang Rasukma
Dibentuk pada tahun 2017, Rasukma beranggotakan dua sahabat asal Bandung, Shahreza Sendhang Rasendrya (Eson) dan Aulia Maghfirani Noor (Adel).
Duo ini dikenal dengan musik yang menampilkan lirik membumi dan melodi folk/pop yang hangat dan mudah diterima.
Berambisi Mengeksplorasi Nuansa Musik Baru
Rasukma berambisi untuk terus mengeksplorasi nuansa musik baru dengan memadukan beragam instrumen seperti perkusi (kendang, conga), saksofon, dan glockenspiel, tanpa meninggalkan ciri khas mereka yang berbasis gitar nilon.
Dengan eksplorasi ini, Rasukma berharap musik mereka dapat menjadi ruang perlindungan bagi pendengar, baik yang tengah berjuang maupun yang belum menyadari bahwa mereka membutuhkan ruang tersebut.
Advertisement
