Liputan6.com, Jakarta - Raihan gemilang band indie Payung Teduh tidak lepas dari urusan pinjam meminjam uang. Salah satu personil Payung Teduh, Alejandro Saksame, bercerita saat masih menjadi band kampus, mereka sulit sekali untuk membuat album.
Akhirnya, band Payung Teduh yang akrab dengan lagu "Akad" ini, harus meminjam uang untuk membiayai pembuatan album pertama mereka.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Dulu ketika kami band kampus enggak punya modal bikin album. Kami pinjam uang kakaknya teman untuk modal album, Rp10 juta," kata personel Payung Teduh itu saat menjadi pengisi acara Untung Kilat Berlipat yang diinisiasi oleh UangTeman.com di Jakarta.
Namun berbeda dengan cerita Ale, Ivan Penwyn mengaku pernah menjadi korban peminjam yang uang pinjamannya tak kunjung dibayar meskipun teman sendiri.
Harus Tahu Kapan Bisa Membayarnya
"Teman minjam uang tapi bayarnya agak susah. Jangan sampai seperti itu. Ketika meminjam uang kita harus tahu kapan harus bisa membayarnya," akunya.
Ivan dan Ale sebagian kecil masyarakat Indonesia yang memiliki cerita dari pinjam meminjam uang. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kecanggihan teknologi, telah berkembang dengan pesat layanan pinjaman uang secara online salah satunya yang menjadi pelopor di industri ini adalah UangTeman.
"Kami memandang positif hal ini. Zaman sekarang dengan adanya fintech (salah satunya peminjaman uang secara online) ini menarik karena membantu dan membuka peluang untuk masyarakat. Selama kita bertanggung jawab atas uang yang dipinjam. Jangan sampai enggak bayar, nanti jadi masalah baru. Intinya kalau mau pinjam uang tahu kapan gantinya," jelas Ivan.
Advertisement
Band Pembuka
Payung Teduh didapuk menjadi band pembuka dalam pesta akhir tahun “Untung Kilat Berlipat” guna memberikan apresiasi khusus kepada nasabahnya. Acara yang juga terbuka untuk umum ini terdiri dari berbagai hadiah berupa voucher belanja total jutaan rupiah, emas batangan, hingga iPhone XS kepada para nasabah.
Dalam kesempatan itu, SVP Corporate Affairs UangTeman, Adrian Dosiwoda mengatakan layanan pinjaman online dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif seperti usaha kuliner hingga aksesoris bayi.