Soal Kontroversi Oscar, Ini 4 Pertanyaan Menohok Joko Anwar dkk untuk Livi Zheng

Livi Zheng menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joko Anwar, John De Rantau, dan lainnya, soal kontroversi Oscar.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2019, 15:20 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2019, 15:20 WIB
Livi Zheng ditunjuk sebagai juri di ajang kompetisi dan penghargaan Southeast Asia Prix Jeunesse untuk mewakili Indonesia.
Livi Zheng menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Joko Anwar, John De Rantau, dan lainnya, soal kontroversi Oscar.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, nama Livi Zheng masuk dalam pencarian populer di jagat maya. Sutradara asal Indonesia yang lama menetap di Amerika Serikat ini menjadi kontroversi karena sejumlah klaim yang ia ungkapkan. 

Salah satu yang paling mencengangkan adalah klaim Livi Zheng bahwa filmnya yang berjudul Brush With Danger masuk seleksi nominasi ajang penghargaan Academy Awards atau Piala Oscar. Tak hanya itu, Livi Zheng juga sempat meyakinkan publik bahwa filmnya mampu bersaing dengan film Avengers: Infinity War.

Baru-baru ini, Livi Zheng dipertemukan dengan sejumlah sineas dan pengamat film dalam sebuah acara di stasiun TV, Q&A. Dalam acara yang ditayangkan pada Minggu (1/9/2019) ini, Livi dicecar sejumlah pertanyaan dari John De Rantau, Joko Anwar, dan sineas lainnya, soal klaimnya tersebut. 

Salah satu yang menjadi fokus bahasan, adalah kontroversi mengenai klaim nominasi Oscar. Apa saja pertanyaan yang dilayangkan untuk Livi Zheng? Berikut empat di antaranya, seperti dikutip dari tayangan video "Q&A - Belaga "Hollywood" yang diunggah stasiun TV swasta tersebut di YouTube. 

 

 

1. Masuk Seleksi Best Pictures?

[Bintang] Livi Zheng
Livi Zheng (Nurwahyunan/bintang.com)

Dalam kesempatan ini, John De Rantau menanyakan pada Livi Zheng mengenai Brush With Danger  yang diklaim berhasil masuk seleksi kategori Best Pictures. Ia membandingkan dengan pengalamannya di film Denias, Senandung di Atas Awan yang diikutsertakan dalam seleksi Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada 2008. Kala itu, film ini melewati proses seleksi yang panjang. 

"Apakah Livi juga mengalami hal yang seperti itu, sehingga sudah Anda mengikutkan, Anda masuk di kategori apa? Karena enggak gampang masuk ke Oscar," tutur John De Rantau.  

Livi Zheng kemudian menjawab bahwa filmnya mendapat undangan ke Oscar untuk kategori Best Pictures. 

"Film saya masuk kategori Best Pictures, kategori paling bergengsi di Oscar. Waktu itu film Brush With Danger diundang. Makanya, buat saya, dari ribuan film, film saya diundang untuk masuk bersama 300-an film lainnya merupakan suatu kebanggaan buat saya," ujar Livi Zheng. 

 

2. Dapat Undangan dari Oscar?

[Bintang] Livi Zheng
Livi Zheng (Nurwahyunan/bintang.com)

Joko Anwar kemudian mempertanyakan soal undangan yang diterima Livi Zheng untuk mengikuti Oscar. Pasalnya, sepengetahuan sutradara Pengabdi Setan ini, seleksi tersebut dimulai dari pendaftaran.

"Livi selalu bilang 'Saya diundang, film saya diundang untuk mengikuti Oscar'. Kan sebenarnya mendaftar," tutur Joko Anwar.

Meski disudutkan oleh Joko Anwar, Livi Zheng bersikeras menjelaskan bahwa film Brush With Danger mendapatkan undangan langsung oleh Oscar. 

"Saya enggak mendaftar. Film Brush With Danger enggak mendaftar. Jadi, langsung kita diundang. Tiba-tiba, kita juga enggak nyangka. Kita diundang, kita dapet email. Script saya juga diminta oleh perpustakaan Oscar," tutur Livi Zheng.

3. Pasti Berkualitas?

[Fimela] Livi Zheng dan Joko Anwar
Livi Zheng dan Joko Anwar (FOTO: YouTube/MetroTVNews)

Joko Anwar menngatakan bahwa film yang memenuhi persyaratan untuk diikutsertakan ke ajang Oscar pun belum tentu memiliki kualitas yang baik. Ia mencontohkan film bertajuk Vampire Academy yang merupakan film kelas B. 

"Film kalau misalnya in contention for Oscar, artinya eligible untuk Oscar memang script dan filmnya diminta. Bukan berarti filmnya secara kualitas up to Oscar standard and quality," ucap Joko Anwar.

Livi Zheng menegaskan bahwa filmnya yang berhasil masuk seleksi nominasi Oscar memang memiliki kualitas yang memenuhi standar Oscar. "Oscar is the world standard. Tell me, berapa film dari Asia Tenggara yang bisa masuk seleksi nominasi Oscar dalam kategori Best Pictures?" timpal Livi Zheng.

 

4. Bersaing dengan Film Avengers?

Livi Zheng
Livi Zheng. (Istimewa)

Joko Anwar kemudian juga mempertanyakan kredibilitas dari pernyataan press release Livi Zheng bahwa filmnya berjudul Bali: Beats of Paradise mampu bersaing dengan film Avengers: Infinity War.

"Banyak sekali pemberitaan tentang film Livi masuk seleksi Oscar. Ada press release yang datang dari pihak Livi itu disebarkan ke semua grup WhatsApp bahwa film Bali: Beats of Paradise masuk Oscar bersama film Avengers," ceplos Joko Anwar. 

Livi Zheng lantas membela diri, dan menyatakan Bali: Beats of Paradise memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan film superhero Marvel tersebut

"Betul, itu memang betul. Filmku memang bersaing dengan film Avengers, karena filmku masuk seleksi nominasi Best Pictures di Oscar," tegas Livi Zheng.

 

(Affiyah Tri Yuni Sari/mgg)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya