Liputan6.com, Jakarta Syuting bukan hal baru bagi Prisia Nasution. Dedikasinya di layar lebar telah berbuah Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik di FFI 2011 lewat film Sang Penari. Sejak itu, ia makin produktif di layar lebar.
Yang terbaru, Prisia Nasution menjajal genre horor lewat film Lorong. Syuting film horor rupanya punya romantika tersendiri. Khususnya soal jam kerja di lokasi yang berpindah-pindah. Proses pengambilan gambar juga lebih sering pada malam hari.
Advertisement
Baca Juga
“Rekor terberat itu syuting jam 8 pagi dan baru selesai besoknya jam 10 pagi. Lebih dari 24 jam,” ungkap Prisia Nasution kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Yang khas dari syuting film horor, adanya jump-scare atau adegan kejutan yang melibatkan setan. Uniknya, di film itu Prisia Nasution jarang berurusan dengan pemeran setan.
“Saya malah interaksi dengan hantunya nyaris enggak ada tuh,” tutur Prisia Nasution.
Dukungan Suami
Meski syuting terasa berat, Prisia Nasution bersyukur mendapat dukungan penuh dari suami yang juga berprofesi sebagai aktor, Iedil Putra.
Menikah pada 1 Juni 2016, Prisia Nasution menyebut Iedil Putra sosok yang sangat suportif dan memahami passion istri di dunia akting. Iedil Putra tampak menemani Prisia Nasution menghadiri gala premier di Epicentrum XXI Jakarta Selatan, pekan ini.
“Saat ditawari peran untuk film horor saya sempat bertanya ke Iedil, ‘Ini bagaimana, ya?’ Kalau dia sih enggak ngasih banyak masukan karena dia memang takut sama film horor,” kata Prisia Nasution.
Advertisement
Pesan dari Aidil
Selama syuting, Iedil Putra mengingatkan istrinya agar jaga stamina mengingat jam kerja lebih banyak pada malam hari.
“Dia mengingatkan jangan capai-capai dan minum vitamin. Apalagi syuting film horor malem ketemu malam,” tutur Prisia mengakhiri perbincangan.
(Wayan Diananto)